
Berputar.id Menurut laporan The Information , Apple diciptakan dengan Alibaba untuk menghadirkan platform Apple Intelligence-nya ke China. Keduanya telah mengajukan fitur AI hasil pengembangan bersama ke regulator dunia maya China untuk mendapatkan persetujuan.
Sebelumnya, Apple mempertimbangkan beberapa calon mitra seperti DeepSeek, ByteDance, dan Tencent. Apple pertama kali menggandeng Baidu, tetapi model AI mereka tidak memenuhi standar Apple. Kemudian, Apple menolak DeepSeek karena kurangnya pengalaman dan sumber daya.
Apple memutuskan untuk menggandeng Alibaba karena beberapa alasan:
- Potensi data pengguna: Alibaba memiliki banyak data pengguna dari bisnis e-commerce-nya yang besar. Data ini dapat digunakan untuk melatih model AI dan memberikan layanan yang lebih personal kepada pengguna China.
- Kepatuhan terhadap regulasi: Untuk beroperasi di Tiongkok, Apple harus mematuhi peraturan negara terkait model AI. Bermitra dengan perusahaan teknologi lokal seperti Alibaba adalah cara yang lebih mudah untuk menciptakan versi regional dari Apple Intelligence yang memenuhi regulasi.
- Model AI Qwen: Apple melihat kekuatan model AI Qwen milik Alibaba dan kapabilitasnya yang “mutakhir”.
Ketidakhadiran fitur Apple Intelligence disebut sebagai penyebab penurunan penjualan iPhone di China sebesar 11% pada kuartal terakhir. CEO Apple, Tim Cook, menyebutkan bahwa tidak adanya Apple Intelligence menjadi pendorong utama penurunan penjualan iPhone di China. Menjalin kemitraan dengan Alibaba dapat meningkatkan kembali penjualan iPhone di Tiongkok