Misteri Kematian Akseyna Ahad Dori Kembali Diselidiki Polisi setalah 9 tahun belum terungkap

Spread the love

Penyelidikan misteri kematian Akseyna Ahad Dori, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada Maret 2015, masih menjadi sorotan setelah sembilan tahun berlalu. Meskipun kasus ini telah menjadi teka-teki yang belum terpecahkan, pihak kepolisian kembali mengambil langkah untuk menyelidiki ulang peristiwa tersebut.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, menyampaikan bahwa penyidikan sebelumnya tidak mencapai kesimpulan yang memuaskan, dan kasus tersebut tetap terbengkalai. Setelah melakukan audiensi dengan pihak UI dan keluarga korban, pihak kepolisian menyadari kebutuhan untuk mengoreksi dan memperbaiki penyelidikan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Meskipun telah berlangsung selama bertahun-tahun, upaya penyelidikan belum menemukan titik terang dalam kasus tersebut. Penyelidikan awal tidak dianggap cukup sempurna, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi serta memastikan bahwa semua langkah yang diperlukan telah dilakukan.

| Baca juga : Polda Jabar akan meminta keterangan sebagai saksi kepada tiga teman Pegi,

dilansir dari sumber kami, Langkah-langkah ini mencakup melibatkan ahli dari UI untuk memberikan masukan tambahan dalam mengungkap kebenaran di balik kematian Akseyna. Kolaborasi antara pihak kepolisian dan pihak universitas diharapkan dapat membawa terang dalam kasus ini, memberikan jawaban yang lama ditunggu-tunggu bagi keluarga korban, dan menghadirkan keadilan bagi Akseyna Ahad Dori.

| Baca juga : Ternyata Ada Perjanjian Rahasia, Ini Pengakuan Linda Sahabat Vina Cirebon Soal Alasan Menghilang

Dengan adanya dorongan baru dalam penyelidikan ini, harapan tumbuh bahwa kebenaran akan segera terungkap dan kasus ini dapat diselesaikan dengan tepat. Meskipun telah berlalu sembilan tahun, penegakan hukum terus berusaha untuk menemukan jawaban yang memuaskan dan membawa penutupan bagi kasus yang telah lama menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *