Berputar.id Banjir rob kembali melanda wilayah Jakarta Utara, khususnya di kawasan Muara Angke dan Pluit, pada Rabu, 18 Desember 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa lima wilayah rukun tetangga (RT) masih terdampak banjir rob, dengan ketinggian air mencapai 55 cm di Kelurahan Pluit dan 10 cm di Kelurahan Marunda.
Baca Juga : Penyebab Akun WhatsApp Tidak Bisa Digunakan dan Cara Mengatasinya
Dampak Banjir Rob
- Ketinggian Air: Genangan air mencapai 55 cm di empat RT di Pluit dan 10 cm di satu RT di Marunda.
- Transportasi: Kereta Rel Listrik (KRL) yang beroperasi antara Tanjung Priok dan Ancol terpaksa melaju dengan kecepatan rendah saat melewati genangan, mengingat rel kereta tergenang air.
- Aktivitas Warga: Banyak warga yang terpaksa tinggal di lantai atas rumah mereka karena banjir. Di Muara Angke, ketinggian air mencapai 50 cm, memaksa keluarga untuk berkumpul di lantai dua.
Respons BPBD
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan dan berkoordinasi dengan berbagai dinas untuk melakukan penyedotan air serta memastikan saluran air berfungsi dengan baik. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi genangan lebih lanjut.
Penyebab Banjir
Banjir rob kali ini disebabkan oleh fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase bulan baru, yang meningkatkan risiko banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. BMKG sebelumnya telah memperingatkan potensi banjir rob dari tanggal 11 hingga 20 Desember 2024
Kesimpulan
Banjir rob yang terjadi saat ini menunjukkan tantangan berkelanjutan bagi masyarakat Jakarta Utara, terutama di daerah pesisir seperti Muara Angke. Upaya mitigasi oleh pemerintah melalui pembangunan infrastruktur seperti tanggul dan normalisasi saluran air terus dilakukan, namun dampak dari fenomena alam ini masih sangat dirasakan oleh warga setempat.