Berputar.id Dahua Indonesia baru-baru ini memperkenalkan berbagai inovasi teknologi yang bertujuan untuk memberdayakan lembaga pendidikan, menekankan solusi seperti ruang kelas pintar dan sistem pembelajaran terintegrasi. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Dahua untuk mengubah sistem pendidikan Indonesia menjadi ekosistem digital modern yang memenuhi kebutuhan masa depan. Hal ini disoroti dalam Seminar Nasional dan Pertemuan Kepemimpinan Nasional bertema “Co-Creating the Digital Intellectual Education of the Future,” yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama pendidikan, termasuk Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan M. PD, dan Ignatius Warsito, penasihat senior di Kementerian Perindustrian.
Baca Juga : Kelahiran Anak Ke 3 Dari Pasangan Vincent Verhaag dan Jessica Iskandar
Dalam seminar tersebut, Fauzan menegaskan bahwa acara ini dapat menjadi titik awal bagi para pendidik untuk menyelaraskan visi mereka dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Dia mencatat bahwa pemberdayaan dan pengembangan SDM tidak hanya mengatasi pengangguran tetapi juga berkaitan dengan ketahanan pangan dan kemandirian energi. Dia mendesak para pendidik untuk menjadi inovatif, adaptif, dan inklusif dalam menanggapi lanskap pendidikan yang berkembang.
Royce Ouyang, Country Director PT Dahua Vision Technology Indonesia, menyatakan bahwa melalui inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Dahua berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk mengembangkan ruang kelas pintar berbasis AI. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pendidikan dengan mengintegrasikan teknologi canggih seperti papan interaktif pintar dan sistem manajemen data digital.
Seminar ini juga menampilkan diskusi tentang bagaimana transformasi digital dapat meningkatkan efisiensi pengajaran dan administrasi dalam pendidikan. Komitmen Dahua melampaui memamerkan teknologi; Mereka bertujuan untuk mendukung kolaborasi jangka panjang dengan lembaga pendidikan, akademisi, dan mitra industri untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan terhubung