Berputar.id – Real Madrid menderita kekalahan 2-0 melawan Liverpool di Anfield pada matchday kelima Liga Champions, Kamis (28/11/2024). Kedua gol Liverpool tercipta di babak kedua karena kedua tim gagal mengonversi penalti masing-masing.
Manajer Carlo Ancelotti merancang strategi pertahanan yang ketat untuk menghadapi intensitas tinggi Liverpool sejak awal pertandingan. Strategi tersebut berhasil memaksa Liverpool memainkan penguasaan bola yang panjang dan mencari celah melalui serangan progresif.
Peluang emas Liverpool hadir pada menit keempat saat tembakan Darvin Nunez berhasil disambut Courtois dan nyaris berubah menjadi gol. Marco Asensio melakukan penyelamatan gol untuk menjaga Madrid tetap unggul.
Liverpool terus melancarkan serangan konstan dengan peluang dari Nunez dan Diaz, namun Courtois tampil solid di bawah mistar. Sundulan Nunez masih melebar pada menit ke-33, disusul penyelamatan Courtois atas sundulan Diaz.
Tujuan pertama Liverpool menang pada menit ke-51 melalui Alexis Mac Allister, memanfaatkan serangan epik di lini tengah. Kondisi Madrid semakin memburuk karena Eduardo Camavinga mengalami cedera dan harus meninggalkan lapangan lebih awal.
Madrid mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan berkat penalti setelah Lucas Vazquez dilanggar oleh Andy Robertson di kotak penalti. Sayangnya, penalti Kylian Mbappe terbaca dan berhasil diselamatkan oleh kiper Liverpool Caoimhin Kelleher.
Liverpool juga gagal memanfaatkan penalti setelah Salah dijatuhkan Ferland Mendy, namun tembakan Salah terdefleksi melebar. Cody Gakpo akhirnya memastikan kemenangan bagi Liverpool lewat sundulan jitu memanfaatkan umpan silang Robertson pada menit ke-76.
Carlo Ancelotti menerima kekalahan Madrid dan mengatakan Liverpool pantas menang karena bermain dengan intensitas tinggi dan dinamika yang baik. “Kami masih memiliki peluang untuk lolos ke babak berikutnya Liga Champions,” ujarnya kepada Real Madrid Official.
Baca juga : Roberto Mancini Menyesal Tinggalkan Timnas Italia
Luka Modric, kapten Madrid, juga menyayangkan kelemahan timnya dalam penyelesaian akhir yang menghalangi peluang mencetak gol. Meski demikian, ia tetap percaya diri dengan kemampuan timnya bangkit dan memaksimalkan tiga laga tersisa untuk lolos.