Berputar.id Militer Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan udara terhadap kelompok radikal Islamic State (ISIS) di Suriah pada tanggal 28 Oktober 2024, yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 35 militan ISIS. Menurut pernyataan dari Komando Pusat AS (CENTCOM), serangan tersebut menargetkan beberapa kamp yang diketahui sebagai basis operasional ISIS di wilayah gurun Suriah, dengan fokus pada pemimpin senior kelompok tersebut
Baca Juga : Israel Klaim Berhasil Menewaskan Wakom Pasukan Elite Hizbullah di Lebanon
CENTCOM menegaskan bahwa tidak ada laporan mengenai korban sipil dalam serangan ini. “Tidak ada indikasi korban sipil,” ungkap CENTCOM dalam pernyataannya, menunjukkan bahwa operasi tersebut dilakukan dengan perhatian terhadap keselamatan warga sipil.
Militer AS berkomitmen untuk terus melemahkan kemampuan operasional ISIS guna memastikan “kekalahan abadi” kelompok ekstremis ini. Mereka menekankan bahwa serangan udara ini bertujuan untuk mengganggu kemampuan ISIS dalam merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap warga sipil serta sekutu-sekutu AS di kawasan.
Saat ini, AS memiliki sekitar 900 tentara yang dikerahkan di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional yang dibentuk pada tahun 2014 untuk melawan ISIS, yang sebelumnya menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Serangan-serangan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menanggulangi ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok ekstremis di wilayah tersebut.