Berputar.id Pada Minggu, 27 Oktober 2024, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalami interupsi dalam pidatonya pada acara peringatan korban serangan Hamas setahun lalu di Gunung Herzl, Yerusalem. Aksi demonstrasi ini membuat Netanyahu terpaksa menghentikan pidatonya setelah beberapa penonton meneriakkan kata-kata seperti “Anda memalukan” dan “Ayah saya dibunuh” selama lebih dari satu menit, meskipun ia telah mulai berbicara
Baca Juga : PM Netanyahu Menyatakan Israel Berhasil Menyerang Iran Dengan Semua Target Tercapai
Acara tersebut awalnya tidak mencakup pidato dari anggota keluarga korban, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah. Namun, setelah keributan terjadi, anggota keluarga akhirnya diizinkan untuk menyampaikan pidato mereka
Sekitar 1.200 orang dilaporkan tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu konflik berkelanjutan di Jalur Gaza. Saat ini, diperkirakan masih ada 100 sandera yang ditahan di Gaza. Tekanan publik dan diplomatik terhadap pemerintahan Netanyahu semakin meningkat, dengan banyak pihak mendesak agar pemerintah melakukan lebih banyak untuk mencapai kesepakatan demi pembebasan para sandera. Keluarga sandera dan pemimpin negara Barat telah meminta tindakan setelah pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada akhir September lalu. Namun, Netanyahu dituduh oleh pengkritiknya menghalangi upaya mediasi untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera