Puluhan Ribu Warga Israel Demo Desak Gencatan Senjata Usai Enam Sandera Tewas di Gaza

Spread the love

Berputar.id – Puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa di berbagai kota di Israel untuk menuntut gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas. Demonstrasi ini dipicu oleh kematian enam sandera di Gaza, yang menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat Israel.

Enam sandera ditemukan tewas di Gaza, yang merupakan pemicu utama demonstrasi ini. Kematian ini menimbulkan kepedihan dan kemarahan di kalangan warga Israel.

Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan untuk melakukan protes massal. Mereka menuntut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa.

Serikat pekerja utama Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata. Pemogokan ini akan memengaruhi sektor-sektor utama ekonomi Israel, termasuk perbankan dan perawatan kesehatan.

Layanan kota di pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, akan ditutup selama sebagian Senin sebagai bentuk protes. Asosiasi Produsen Israel juga mendukung pemogokan tersebut dan menuduh pemerintah gagal dalam “tugas moral” untuk membawa kembali para tawanan dalam keadaan hidup.

Perdana Menteri Netanyahu sebelumnya telah meminta maaf kepada keluarga Alexander Lobanov karena tidak membawa dia dan lima sandera lainnya kembali hidup-hidup. Ia juga berencana untuk berbicara dengan keluarga sandera lainnya pada Senin.

Baca juga : Remaja 13 Tahun Tewas Ditembak OTK, Korban Tergeletak di Kawasan PTPN IV Sergai

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia “hancur dan marah” atas kematian sandera. Gedung Putih menyebutkan bahwa Biden telah berbicara dengan orang tua Goldberg-Polin dan menyampaikan belasungkawa.

Demonstrasi ini menunjukkan betapa seriusnya masyarakat Israel dalam menuntut gencatan senjata dan pembebasan sandera. Meskipun demonstrasi ini tidak langsung mengancam Netanyahu atau pemerintahannya, namun tekanan dari masyarakat dan serikat pekerja dapat memaksa pemerintah untuk mengambil langkah-langkah lebih cepat dalam menyelesaikan konflik ini.

Nagoya55

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *