Netanyahu Minta Maaf atas Serangan Mematikan Hamas dalam Wawancara Eksklusif

Spread the love

Jumat, 9 Agustus 2024 — Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyampaikan permintaan maafnya terkait serangan mematikan yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Permintaan maaf ini muncul setelah Netanyahu sebelumnya menolak untuk mengakui kegagalan keamanan yang terjadi saat serangan tersebut. Momen ini diungkapkan dalam wawancara eksklusif dengan majalah TIME yang diterbitkan pada Kamis (8/8) waktu setempat, seperti yang dilaporkan oleh Al Arabiya.

Serangan yang terjadi pada 7 Oktober tahun lalu dikenal sebagai salah satu insiden terburuk dalam sejarah keamanan Israel, mengakibatkan banyak korban jiwa dan memicu konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Sejak saat itu, Netanyahu menghadapi kritik tajam terkait bagaimana pemerintahannya menangani ancaman tersebut dan kegagalan dalam mencegah serangan itu. Dalam wawancara tersebut, Netanyahu ditanya mengenai pertanggungjawabannya atas serangan tersebut dan diminta untuk memberikan permintaan maaf kepada rakyat Israel.

Netanyahu menyatakan bahwa dia merasa bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan mengakui bahwa serangan itu menunjukkan adanya kekurangan dalam sistem keamanan yang ada. Permintaan maaf ini mencerminkan pengakuan pertama Netanyahu atas kesalahan yang dilakukan oleh pemerintahannya dalam menanggapi ancaman dari Hamas, yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan secara terbuka.

| Baca Juga : Israel Ingin Habisi Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar

Dalam wawancara yang sama, Netanyahu juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki sistem keamanan Israel dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Dia berjanji akan bekerja keras untuk memastikan keselamatan warga Israel dan memperkuat pertahanan negara dalam menghadapi ancaman yang ada.

Permintaan maaf Netanyahu ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di dalam negeri dan memberikan kepastian kepada rakyat Israel bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk melindungi mereka dari ancaman eksternal. Kegiatan diplomatik dan penanganan krisis yang lebih baik menjadi fokus utama pemerintahan Netanyahu pasca-serangan tersebut.

sumber : Delik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *