Pada Kamis (8/8) sore waktu setempat, wilayah Jepang mengalami kejadian gempa bumi yang sangat kuat. Menurut laporan dari AFP dan Reuters, dua gempa bumi besar mengguncang lepas pantai Pulau Kyushu, yang terletak di bagian barat daya Jepang. Gempa pertama tercatat berkekuatan Magnitudo 6,9, disusul dengan gempa kedua yang lebih kuat dengan Magnitudo 7,1. Kedua kejadian ini terjadi dalam waktu berurutan, menambah kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkan.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa pertama yang berkekuatan Magnitudo 6,9 berpusat pada kedalaman 33 kilometer di bawah permukaan laut. Gempa ini tampaknya menimbulkan kerusakan pada beberapa struktur di sekitar wilayah terdampak. Tidak lama setelah gempa pertama, gempa kedua yang lebih kuat terjadi dengan Magnitudo 7,1, berpusat pada kedalaman 25 kilometer dari permukaan laut. Kedalaman yang relatif dangkal dari kedua gempa ini kemungkinan berkontribusi pada dampak yang lebih besar.
| Baca Juga : Israel Ingin Habisi Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar
Pihak berwenang Jepang segera mengeluarkan peringatan tsunami menyusul gempa-gempa tersebut. Meskipun tsunami besar belum dilaporkan, peringatan ini merupakan tindakan pencegahan untuk menghindari potensi bahaya. Tim penyelamat dan relawan dikerahkan untuk memantau situasi dan membantu korban yang mungkin terdampak oleh kejadian ini.
Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa bangunan di Pulau Kyushu mengalami kerusakan, dan aliran listrik serta jaringan komunikasi di beberapa area juga terganggu. Otoritas setempat masih melakukan evaluasi dampak gempa dan akan memberikan informasi lebih lanjut seiring dengan perkembangan situasi.
Situasi ini menyoroti kembali potensi risiko gempa di Jepang, yang merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik tinggi di dunia. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan mereka. Referensi Delik