Berputar.id – Joni, bocah yang viral karena aksinya memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI, kini kembali menjadi sorotan setelah gagal dalam seleksi penerimaan TNI. Joni, yang dikenal sebagai Yohanes Ande Kalla, mengungkapkan kekecewaannya setelah dinyatakan tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat. Ia diukur dengan tinggi 155,8 cm, sementara syarat minimum untuk masuk TNI adalah 163 cm. Meskipun demikian, Joni bertekad untuk mempersiapkan diri dan mencoba lagi pada tahun 2025.
Setelah aksinya yang mengesankan pada tahun 2018, Joni diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, di mana Jokowi menjanjikan untuk membantunya masuk TNI. Namun, setelah mengikuti seleksi, harapan Joni untuk menjadi tentara harus terhenti sementara waktu. Ia mengaku sangat kecewa dengan hasil tersebut, tetapi tetap optimis untuk masa depan.
Joni baru-baru ini dipanggil oleh Komandan Kodim 1605/Belu, Letkol Arh Suhardi, untuk menghadap. Meskipun ia belum mengetahui alasan pasti pemanggilan tersebut, Joni berharap dapat mendapatkan informasi lebih lanjut setelah bertemu dengan Dandim.
Baca juga : Megawati Tegaskan Hubungan Dengan Presiden Jokowi Baik-Baik saja
Kisah Joni menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama anak-anak muda yang bercita-cita untuk bergabung dengan TNI. Meskipun menghadapi rintangan, semangat dan tekad Joni untuk mencapai impiannya patut dicontoh.
Joni juga menerima dukungan dari masyarakat dan media, yang terus mengikuti perjalanannya. Ia berharap bisa terus berjuang dan tidak menyerah pada impian menjadi tentara, meskipun harus menghadapi tantangan yang ada.
Dengan semangat yang tinggi, Joni menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah kesempatan untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi di masa depan.