Drone Kamikaze meledak di dekat konsulat AS di Tel Aviv

Spread the love

Sebuah drone kamikaze meledak di dekat Konsulat AS di Tel Aviv, Israel, pada Jumat pagi, mengakibatkan satu orang tewas dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka. Ledakan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina, yang dipicu oleh serangan Israel ke kamp pengungsi di Gaza. Insiden ini menyoroti risiko yang terus mengintai di kawasan yang sudah tegang ini, di mana serangan udara dan konflik bersenjata telah menjadi hal yang umum.

Kelompok pemberontak Houthi dari Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, menyebutnya sebagai balasan atas agresi yang dilakukan terhadap rakyat Palestina. Menurut juru bicara militer Houthi, drone yang digunakan dalam serangan ini adalah jenis baru yang dirancang untuk menghindari sistem pertahanan udara musuh. Meskipun Israel memiliki sistem pertahanan yang canggih, serangan ini menunjukkan bahwa masih ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok bersenjata di kawasan tersebut.

Ledakan terjadi sekitar pukul 3:00 pagi waktu setempat dan terdengar hingga ke kota-kota sekitarnya. Menurut laporan, ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan pada beberapa bangunan serta kendaraan di sekitar lokasi. Polisi setempat melaporkan bahwa satu korban ditemukan tewas di apartemennya akibat luka-luka yang disebabkan oleh serpihan. Beberapa orang yang terluka juga dilarikan ke rumah sakit dengan cedera yang relatif ringan.

| Baca Juga : Sosok Thomas Matthew Crooks Penembak Donald Trump

Pihak militer Israel mengonfirmasi bahwa drone tersebut terdeteksi sebelum serangan, tetapi alarm tidak segera dinyalakan karena kesalahan manusia. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas sistem pertahanan yang ada dan bagaimana kesalahan semacam ini dapat terjadi dalam situasi yang sangat kritis. Masyarakat Israel pun semakin merasa cemas dengan keamanan mereka, terutama setelah serangan ini yang menandai serangan mematikan pertama oleh Houthi di dalam wilayah Israel.

Serangan ini juga menambah ketegangan yang sudah ada antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di kawasan, termasuk Hamas dan Hezbollah. Dengan meningkatnya serangan dari Houthi, yang sebelumnya lebih fokus pada sasaran di Yaman dan sekitarnya, situasi di Timur Tengah semakin kompleks dan berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *