Teheran – Penasihat pemimpin tertinggi Iran memperingatkan bahwa jika Israel melancarkan serangan habis-habisan terhadap Hizbullah di Lebanon, Iran dan poros perlawanan akan mendukung Lebanon dengan segala cara. Kamal Kharrazi, penasihat urusan luar negeri Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa Iran tidak tertarik pada perang regional dan meminta Amerika Serikat untuk memberikan tekanan pada Israel guna menghentikan eskalasi dengan Hizbullah. Pernyataan ini menambah ketegangan yang sudah ada di kawasan Timur Tengah.
Selama berbulan-bulan, para pemimpin Israel telah melontarkan ancaman permusuhan untuk menyerang Lebanon. Ancaman-ancaman tersebut, seperti penghancuran Beirut sebagaimana pasukan Israel menghancurkan sebagian besar Gaza, semakin meningkat frekuensinya dalam beberapa pekan terakhir. Peningkatan ancaman ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik besar di kawasan itu mungkin tak terelakkan. Dalam situasi ini, peran Amerika Serikat menjadi sangat penting untuk menengahi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
Pada 18 Juni, tentara Israel juga menyetujui rencana perang untuk kemungkinan invasi ke Lebanon. Persiapan ini menunjukkan bahwa Israel serius mempertimbangkan tindakan militer terhadap Hizbullah, yang dapat memicu konflik berskala besar di wilayah tersebut. Rencana ini menambah tekanan pada hubungan internasional dan meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas di Timur Tengah. Para pengamat internasional melihat ini sebagai langkah yang sangat provokatif dari pihak Israel.
Ketika ditanya apakah Iran akan mendukung Hizbullah secara militer jika terjadi perang besar-besaran dengan Israel, Kharrazi dengan tegas menjawab bahwa semua rakyat Lebanon, negara-negara Arab, dan anggota poros perlawanan akan mendukung Lebanon melawan Israel. Ini menunjukkan bahwa konflik tidak hanya akan melibatkan dua pihak utama, tetapi juga menarik dukungan dari berbagai negara dan kelompok di kawasan tersebut. Potensi eskalasi ini dapat mengakibatkan dampak yang lebih luas dan lebih destruktif.
Dalam menghadapi situasi yang semakin tegang ini, penting bagi komunitas internasional untuk berperan aktif dalam mencari solusi damai. Dialog dan diplomasi harus diutamakan untuk mencegah konflik yang lebih besar. Semua pihak perlu menunjukkan restrain dan berupaya untuk meredakan ketegangan melalui jalur diplomatik. Upaya kolektif ini sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah yang sudah rentan terhadap konflik.
Sumber : berputar.id