
Berputar.id Google Chrome masih mendominasi pasar browser global pada tahun 2025 dengan menguasai pangsa pasar sebesar 68,4%. Data dari StatCounter dan berbagai sumber teknologi menguatkan posisi Chrome sebagai browser paling populer di dunia, dengan jumlah pengguna aktif diperkirakan mencapai antara 3,45 hingga 3,7 miliar secara global. Keunggulan utama Chrome terletak pada kecepatan dan keandalannya, didukung oleh mesin JavaScript V8 yang membuatnya responsif sekalipun untuk aktivitas browsing yang kompleks.
Baca Juga : Kabar Duka, Ayah Sarwendah, Hendrik Lo, Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Selain kecepatan, kemudahan penggunaan, tampilan sederhana, dan dukungan cross-platform menjadi alasan utama banyak pengguna memilih Chrome sebagai browser utama mereka. Dengan lebih dari 137.000 ekstensi yang tersedia di Chrome Web Store, pengguna juga dapat dengan mudah menyesuaikan browser sesuai kebutuhan, serta menikmati fitur sinkronisasi akun Google yang membantu akses data di berbagai perangkat.
Namun, di balik popularitasnya, terdapat catatan penting mengenai konsumsi sumber daya. Hasil tes dari Cloudzy pada tahun 2024 menunjukkan bahwa Google Chrome menggunakan sekitar 1.000 MB RAM ketika membuka 10 tab secara bersamaan. Besarnya kebutuhan memori ini menjadi kendala bagi perangkat dengan kapasitas RAM terbatas, yang dapat menyebabkan kinerja melambat saat multitasking dengan banyak tab aktif.
Beberapa pengguna mengeluhkan tingginya penggunaan memori ini, sehingga mulai melirik alternatif browser lain yang menawarkan fitur lengkap namun dengan konsumsi RAM lebih hemat dan performa lebih ringan. Meski demikian, Chrome tetap diminati karena kecepatan, luasnya ekosistem ekstensi, serta integrasi mendalam dengan berbagai layanan Google.
Di tengah persaingan dengan browser lain seperti Microsoft Edge, Mozilla Firefox, Safari, bahkan browser berbasis AI yang mulai muncul, Chrome terus berinovasi dengan pembaruan fitur dan peningkatan performa. Prediksi jangka panjang menunjukkan bahwa posisi Chrome kemungkinan masih akan bertahan, asalkan Google dapat mengatasi tantangan konsumsi sumber daya dan menjaga inovasi agar tetap relevan di era digital yang terus berubah.
Dengan demikian, Google Chrome tetap menjadi pilihan utama sebagai browser paling populer di dunia, meski di balik kemudahan dan kecepatannya terdapat kekhawatiran terkait konsumsi memori yang cukup besar. Pengguna yang memiliki perangkat dengan RAM terbatas mungkin perlu mempertimbangkan alternatif lain atau mengelola penggunaan tab secara lebih efisien.