Coinbase, Bursa Kripto Terbesar AS, Alami Serangan Siber Besar: Data Nasabah Bocor dan Potensi Kerugian Capai USD 400 Juta

Spread the love

Berputar.id Coinbase, salah satu bursa kripto terbesar di Amerika Serikat, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka menjadi korban serangan siber besar yang mengakibatkan kebocoran data rahasia sejumlah nasabahnya. Insiden ini terungkap setelah Coinbase menerima email dari pelaku pada 11 Mei 2025, yang mengaku telah mengakses informasi sensitif seperti nomor rekening nasabah serta dokumen internal perusahaan.

Baca Juga : Siti Badriah Bagikan Pengalaman Melahirkan Anak Kedua Tanpa Suami, Dapat Dukungan Penuh dari Tim Medis

Pelaku serangan diketahui melakukan aksinya dengan membayar sejumlah karyawan dan kontraktor Coinbase yang bekerja di luar Amerika Serikat untuk mengakses data dari sistem internal perusahaan. Coinbase memastikan bahwa para karyawan yang terlibat telah diberhentikan dan perusahaan sedang meningkatkan sistem keamanan serta membuka pusat dukungan baru yang berbasis di AS untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Data yang bocor mencakup nama pelanggan, alamat email dan pos, nomor telepon, serta empat digit terakhir nomor Jaminan Sosial (Social Security Number). Selain itu, pelaku juga memperoleh data nomor rekening bank yang disamarkan, beberapa dokumen identitas resmi seperti paspor dan SIM, serta informasi saldo dan riwayat transaksi akun pelanggan. Meski demikian, Coinbase menegaskan bahwa kata sandi dan kunci privat tidak berhasil diakses, sehingga dana pelanggan tetap aman.

Pelaku kemudian mencoba memeras Coinbase dengan menuntut tebusan sebesar USD 20 juta agar data tersebut tidak dipublikasikan. Namun, Coinbase menolak membayar dan malah mengumumkan akan memberikan hadiah USD 20 juta bagi siapa saja yang dapat membantu menangkap pelaku kejahatan tersebut. CEO Coinbase, Brian Armstrong, menegaskan komitmen perusahaan untuk tidak membiayai aktivitas kriminal dan berjanji akan mengganti kerugian pelanggan yang menjadi korban penipuan akibat serangan ini.

Dampak finansial dari serangan ini diperkirakan akan mencapai antara USD 180 juta hingga USD 400 juta, yang mencakup biaya penanganan insiden dan penggantian kerugian pelanggan. Berita ini sempat membuat harga saham Coinbase turun lebih dari 6% pada perdagangan hari Kamis setelah pengumuman tersebut.

Selain potensi kerugian finansial yang besar, insiden ini menyoroti tantangan keamanan yang terus dihadapi industri kripto, terutama terkait risiko insider threat dan serangan rekayasa sosial (social engineering) yang memanfaatkan data pribadi pelanggan untuk menipu mereka agar menyerahkan dana kripto.

Coinbase kini tengah berfokus pada peningkatan keamanan dan pengawasan internal, serta memperkuat perlindungan terhadap pelanggan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *