
Berputar.id PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Daerah Operasi 1 Jakarta tengah melakukan uji coba pembukaan akses baru di Stasiun Tanjung Barat yang langsung terhubung ke Apartemen Samesta Mahata. Namun, pembukaan akses baru ini membuat pengguna KRL harus berjalan memutar sekitar 200 meter untuk memasuki gate stasiun setelah turun dari jembatan penyebrangan orang (JPO), berbeda dengan kondisi sebelumnya yang memungkinkan penumpang langsung masuk dari gate yang berada tepat di depan JPO.
Pantauan pada Sabtu (17/5/2025) pukul 11.50 WIB menunjukkan bahwa pengguna KRL tidak bisa langsung masuk atau keluar stasiun dari JPO seperti sebelumnya. Mereka harus berjalan terlebih dahulu ke arah Apartemen Samesta Mahata untuk mencapai gate masuk dan keluar stasiun, sehingga menambah waktu tempuh perjalanan sekitar enam menit.
PT KAI menjelaskan bahwa pembukaan akses baru ini merupakan bagian dari strategi untuk mendistribusikan arus penumpang dan meningkatkan kapasitas layanan, terutama mengingat tren peningkatan jumlah penumpang di jalur Bogor yang cukup signifikan. Pada tahun 2025, jumlah perjalanan KRL Commuter Line Bogor Line juga meningkat dari 384 menjadi 392 perjalanan per hari, seiring dengan pertumbuhan mobilitas masyarakat perkotaan yang semakin bergantung pada moda transportasi berbasis rel.
Meski ada keluhan dari pengguna yang merasa waktu tempuh menjadi lebih lama dan akses baru dianggap terlalu jauh, KAI mengklaim bahwa akses ini memberikan alternatif jalur yang lebih tenang dan langsung menuju area peron, khususnya bagi penghuni Apartemen Samesta Mahata yang menjadi target utama fasilitas ini sebagai bagian dari konsep Transit Oriented Development (TOD).
Beberapa pengguna juga memberikan masukan agar gate akses baru dapat difungsikan dua arah untuk tap in dan tap out agar lebih efisien, terutama saat jam sibuk. Selain itu, KAI mengakui adanya gangguan teknis pada eskalator yang sempat tidak berfungsi saat jam sibuk, namun segera ditangani oleh petugas teknis di lapangan.
KAI berjanji akan terus memantau operasional dan menghimpun masukan dari pengguna serta pihak pengelola kawasan untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan akses baru ini agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan nyaman bagi seluruh pengguna KRL di Stasiun Tanjung Barat.
Dengan tren peningkatan jumlah pengguna yang terus bertambah, pengembangan akses tambahan dan peningkatan kualitas layanan di Stasiun Tanjung Barat menjadi langkah penting untuk mendukung mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di kawasan tersebut