Pendaki Wanita 12 Tahun Jadi Korban Pencabulan Saat Hipotermia di Gunung Bawakaraeng

Spread the love

Berputar.id Seorang pendaki wanita berinisial IA (12) menjadi korban pencabulan saat mengalami hipotermia di Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan. Pelaku pencabulan adalah seorang pria berinisial MY (21).

Baca Juga : Facebook Kini Kurang Sosial, Mark Zuckerberg Akui Fungsi Utama Media Sosial Telah Berubah

Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 20 April 2025, sekitar pukul 23.00 Wita di Pos 7 Gunung Bawakareang. Korban bersama 10 orang rekannya baru saja turun dari gunung setelah melakukan pendakian selama satu hari.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Andi Rahmatullah, kejadian bermula saat korban dan teman-temannya tiba di Pos 8 dan beristirahat sejenak sambil membereskan barang-barang. Pelaku kemudian mendatangi rombongan korban dan mengaku sebagai penjaga pos 8. Korban dan teman-temannya tidak merespons pelaku dan melanjutkan perjalanan turun ke Pos 7, di mana korban mengalami hipotermia.

Saat korban sedang dalam kondisi hipotermia, pelaku melakukan tindakan pencabulan. Teman korban yang melihat kejadian tersebut langsung menegur pelaku, yang kemudian melarikan diri.

Pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menjerat pelaku dengan pasal 82 ayat 1 jo 76e UU RI nomor 17 tahun 2016 pengganti UU RI No 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 5 hingga 15 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 5 miliar.

Selain proses hukum, pelaku juga dikenakan sanksi sosial berupa larangan mendaki Gunung Bawakaraeng via jalur Tassoso selama 30 tahun oleh Forum Pemuda Tassoso (Foretas). Keputusan ini diambil berdasarkan temuan dan keterangan saksi, serta mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Ketua Umum Foretas, Teguh Arifyanto, menyatakan bahwa tindakan pelaku merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik pendakian dan menimbulkan luka mendalam bagi korban serta berdampak pada rasa aman pendaki lainnya.

Akibat kejadian ini, korban mengalami trauma mendalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *