Berputar.id Startup asal Jerman, Cerabyte, melakukan eksperimen inovatif terhadap material penyimpanan data berbasis kaca dengan lapisan keramik ultra-tipis yang mampu mempertahankan data meski terkena suhu ekstrem. Dalam ajang Open Compute Project Summit di Dublin, Irlandia, Cerabyte mendemokan ketangguhan material ini dengan cara yang unik dan lebih mirip proses memasak ketimbang pamer teknologi.
Dalam demonstrasi tersebut, kepingan kaca penyimpan data dimasukkan ke dalam teko berisi air garam yang mendidih pada suhu 100°C, kemudian dipanggang di oven pizza dengan suhu mencapai 250°C. Meski disiksa dengan suhu setinggi itu, data yang tersimpan di kaca tersebut tetap aman dan utuh tanpa kerusakan.
Teknologi penyimpanan Cerabyte menggunakan lapisan keramik setebal hanya 50 hingga 100 atom yang diaplikasikan pada substrat kaca. Data diukir menggunakan laser femtosecond dalam bentuk lubang nanoskalanya. Setiap kepingan kaca berukuran 9 cm² dapat menyimpan hingga 1 GB data per sisi dengan kecepatan penulisan dua juta bit per pulsa laser. Cerabyte mengklaim media ini memiliki daya tahan setara dengan hieroglif kuno dan mampu bertahan hingga 5.000 tahun atau lebih.
Selain ketahanan terhadap suhu tinggi, media kaca keramik ini juga tahan terhadap berbagai bahaya lingkungan seperti api, air, radiasi, dan pulsa elektromagnetik, menjadikannya solusi ideal untuk penyimpanan data jangka panjang dengan kebutuhan perawatan yang sangat rendah. Cerabyte menargetkan biaya penyimpanan jangka panjang dapat ditekan hingga kurang dari 1 dolar AS per terabyte pada tahun 2030, yang berpotensi merevolusi ekonomi penyimpanan data arsip.
Demonstrasi Cerabyte di Dublin tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga bukti nyata kemampuan teknologi mereka untuk bertahan dalam kondisi yang akan merusak media penyimpanan konvensional. Dengan inovasi ini, Cerabyte berambisi mengubah masa depan penyimpanan data digital menjadi lebih tahan lama, efisien, dan ramah lingkungan