
Berputar.id Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Haris Muhammadun, menemui Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta pada Senin (28/4/2025) untuk mengusulkan penambahan rute Transjakarta non-subsidi atau Royal Trans. Usulan ini bertujuan menjangkau pengguna kendaraan pribadi yang beraktivitas dari daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) agar beralih menggunakan transportasi umum.
Baca Juga : Kejaksaan Agung Geledah Rumah Mewah Zarof Ricar, Sita Uang Rp 920 Miliar dan Emas 51 Kg
Haris menjelaskan bahwa Royal Trans yang diusulkan bukan dengan tarif subsidi, melainkan tarif non-subsidi yang diharapkan dapat menarik pengguna mobil pribadi. Salah satu rute yang diusulkan adalah dari Graha Raya Bintaro menuju Ciledug yang terhubung dengan Koridor 13 Transjakarta. Selain itu, ada permintaan rute dari kawasan Bodetabek menuju stasiun kereta cepat Halim untuk mengurangi kepadatan kendaraan di stasiun tersebut.
Selain usulan penambahan rute Royal Trans, dalam pertemuan tersebut DTKJ juga membahas rencana kenaikan tarif Transjakarta yang sudah lama tidak mengalami penyesuaian sejak tahun 2005. Tarif yang berlaku saat ini sebesar Rp3.500 dinilai sudah tidak sesuai dengan kondisi terkini, dan DTKJ telah menyampaikan rekomendasi kenaikan tarif kepada pemerintah provinsi Jakarta sebelumnya.
Gubernur Pramono Anung sendiri telah memperluas layanan Transjakarta dengan mengoperasikan rute Transjabodetabek baru, seperti trayek Blok M-Alam Sutera yang diresmikan pada 24 April 2025. DTKJ memberikan apresiasi atas langkah tersebut dan berharap penambahan rute Royal Trans dapat memperkuat integrasi transportasi di Jabodetabek