
Berputar.id Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang mengaku sebagai “putra wilayah” marah-marah dan memaksa penghentian proyek pembangunan pagar di SDN 01 Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial pada Kamis (17/4/2025). Dalam video tersebut, pria berkaus hitam itu menuntut agar pengerjaan proyek dihentikan karena merasa warga setempat tidak dilibatkan dalam proses pembangunan pagar sepanjang 70 meter tersebut.
Baca Juga : Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Utama bagi Meta dalam Sidang Antimonopoli FTC
Pria yang bernama Wardi ini mengaku bahwa kedatangannya ke lokasi proyek adalah untuk menanyakan terkait papan kegiatan proyek yang tidak dipasang sejak awal pengerjaan. Ia menegaskan bahwa ia tidak berniat menghentikan proyek tersebut, melainkan hanya ingin memastikan transparansi mengenai sumber anggaran dan tujuan proyek. Wardi juga mengungkapkan bahwa ia datang dengan niat baik dan bahkan membawa uang pribadi untuk membeli rokok bagi para pekerja.
Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, menjelaskan bahwa proyek pembangunan pagar SD tersebut sudah memiliki izin resmi dari pihak desa dan tidak ada proses penghentian yang dilakukan oleh pihak manapun. Menurut Basuni, pengerjaan sempat berhenti bukan karena dihentikan secara paksa, melainkan karena kehabisan stok semen. Ia juga membantah adanya permintaan jatah preman (japrem) dari pria yang mengaku “putra wilayah” tersebut. Fokus permasalahan yang dipersoalkan adalah soal pemasangan papan proyek yang tidak dilakukan dari awal, bukan penghentian proyek.
Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak kepolisian berencana mengadakan mediasi antara Wardi dan kontraktor proyek yang berinisial R di kantor desa. Mediasi ini diharapkan dapat menyelesaikan perbedaan pendapat dan memastikan proyek dapat berjalan dengan melibatkan warga setempat sesuai harapan.
Kesimpulan:
Polisi akan memfasilitasi mediasi antara kedua pihak untuk menyelesaikan masalah secara damai.
Proyek pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana di Cabangbungin sudah berizin resmi dari desa.
Pria yang viral mengaku “putra wilayah” bernama Wardi tidak berniat menghentikan proyek, melainkan ingin menanyakan transparansi dan keterlibatan warga.
Pengerjaan proyek sempat berhenti karena kehabisan semen, bukan karena dihentikan paksa.