
Berputar.id Dalam rangka memastikan keselamatan dan kesehatan sopir bus selama arus mudik Lebaran, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Sudinkes Jaktim) melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pengemudi bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang. Hasilnya, delapan sopir bus dinyatakan tidak layak mengemudi karena kondisi kesehatan mereka.
Menurut Kepala Sudinkes Jaktim, Herwin Meifendy, sebanyak 59 pengemudi bus telah diperiksa hingga siang hari pada Kamis, 27 Maret 2025. Dari hasil pemeriksaan tersebut, delapan awak bus ditemukan mengalami gula darah dan tekanan darah yang cukup tinggi, diduga akibat kelelahan saat membawa penumpang dari luar Jakarta menuju Jakarta.
“Delapan awak bus ini mengalami gula darah yang cukup tinggi, bahkan tensi darahnya juga tinggi. Hal ini kemungkinan karena faktor kelelahan di jalan saat membawa penumpang dari luar Jakarta menuju Jakarta,” kata Herwin.
Delapan sopir tersebut direkomendasikan untuk istirahat dan tidak mengemudi sementara waktu. Mereka juga diberikan obat-obatan dan disiapkan rujukan ke rumah sakit terdekat jika ditemukan masalah kesehatan yang serius.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi kesehatan umum, fisik, tensi darah, gula darah, tes urine, dan pengobatan. Setiap harinya, sekitar 50 sopir bus diperiksa, dan hingga saat ini, hasil tes urine mereka semua negatif dari narkoba.
Posko kesehatan di Terminal Pulo Gebang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) untuk memastikan keselamatan dan kesehatan sopir serta penumpang. Pemerintah Kota Jakarta Timur berupaya memastikan bahwa semua sopir dalam kondisi sehat sebelum melakukan perjalanan panjang, terutama menjelang Lebaran