
Berputar.id Baru-baru ini, Pantai Ancol menjadi sorotan setelah viralnya video yang menunjukkan banyak sampah berserakan di area pantainya. Berikut adalah fakta-fakta terkait:
Kondisi Pantai Ancol
- Dalam video yang beredar, terlihat sampah plastik, batang kayu, dan berbagai jenis sampah lainnya mengambang di air maupun berserakan di bibir pantai. Anak-anak tampak bermain di air yang tercampur sampah.
- Tidak ada petugas kebersihan yang terlihat di lokasi saat video direkam, dan sampah tampak memenuhi area hingga ujung pandangan.
Pernyataan Pengelola
- Pengelola Pantai Ancol menyatakan bahwa sampah tersebut merupakan “sampah kiriman” dari laut, fenomena yang sering terjadi pada musim hujan dengan curah tinggi, terutama antara Januari dan Februari 2025.
- Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan 30 tenaga kebersihan untuk menangani masalah ini. Selain itu, jaring khusus digunakan untuk mengumpulkan sampah yang mengapung di laut.
Langkah Penanganan
- Pembersihan rutin dilakukan oleh tim darat untuk memastikan kawasan tetap bersih dan nyaman bagi pengunjung.
- Ancol juga memiliki fasilitas pengelolaan sampah mandiri untuk memilah dan mengolah sampah. Sampah organik dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah plastik dipadatkan dan disalurkan ke vendor pengolah.
Ajakan Kesadaran Lingkungan
- Pengelola mengimbau pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan dan turut menjaga kebersihan pantai. Mereka menekankan bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Fenomena serupa juga sering terjadi di pantai-pantai lain akibat kurangnya kesadaran masyarakat dan pengelolaan limbah yang tidak maksimal. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pengelola, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan pantai.