Astronom Ungkap Momen ‘Waktu Nol’ Terbentuknya Planet Berbatu di Sekitar Bintang Muda Mirip Matahari

Spread the love

Berputar.id Tim astronom internasional baru-baru ini berhasil mengamati tahap paling awal pembentukan planet berbatu di sekitar bintang muda bernama HOPS-315, yang berjarak sekitar 1.370 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini merupakan katai kuning yang masih sangat muda, diperkirakan berusia antara 100.000 hingga 200.000 tahun, atau kurang dari setengah usia Matahari kita.

Baca Juga : Ikke Nurjanah Isyaratkan Akan Duduk Berdampingan dengan Aldi Bragi di Pelaminan Putrinya Akhir Pekan Ini

Dengan menggunakan jaringan teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Gurun Atacama, Chili, yang bekerja sama dengan Teleskop James Webb milik NASA, para ilmuwan mengungkap gambaran menakjubkan dari apa yang disebut sebagai “waktu nol” — yaitu momen sangat awal ketika dunia baru mulai terbentuk.

Pengamatan tersebut menangkap wilayah panas di cakram gas yang mengelilingi HOPS-315, tempat dimana planet-planet berbatu mulai terbentuk dari proses pengembunan gas panas menjadi mineral padat. Mineral silikat kristalin dan gas silikon monoksida yang terdeteksi menjadi bukti nyata awal mula pembentukan planet seperti Bumi di tata surya kita miliaran tahun lalu.

Gambaran ini adalah yang pertama kalinya memberikan pandangan rinci langsung tentang awal mula pembentukan planet berbatu, membuka wawasan baru tentang evolusi sistem planet dan sejarah tata surya kita sendiri. Para astronom menyebutkan bahwa hasil ini mengubah cara pandang lama yang menganggap planet mulai terbentuk setelah bintang mencapai masa dewasa. Kini terbukti bahwa planet dan bintang “tumbuh bersama” sejak tahap sangat dini.

Gambar sistem planet yang sedang muncul menyerupai kunang-kunang yang bersinar di tengah kegelapan luar angkasa, menunjukkan fase pembentukan planet dengan tingkat detail dan keindahan yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Penemuan ini tidak hanya memecahkan teka-teki penting dalam astronomi, tetapi juga menandai langkah besar menuju pencarian dunia lain yang berpotensi layak huni di alam semesta.

Dengan demikian, penemuan benih pertama planet berbatu di sekitar bintang muda ini mengungkap awal mula tata surya kita dengan cara yang revolusioner, mengisi kekosongan pengetahuan dalam sejarah pembentukan planet dan sistem matahari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *