Operasi Patuh 2025 Hari Ketiga: Pelanggaran Helm SNI Terbanyak, Kakorlantas Tekankan Pendekatan Humanis Lewat ‘Polantas Menyapa’

Spread the love

Berputar.id Pelaksanaan Operasi Patuh 2025 memasuki hari ketiga pada Kamis, 17 Juli 2025. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menegaskan agar seluruh jajaran mengedepankan pendekatan humanis melalui program ‘Polantas Menyapa’. Program ini dirancang untuk membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan keselamatan berlalu lintas, sekaligus memperkuat edukasi publik secara terus-menerus.

Baca Juga : Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Resmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Mako Brimob Depok dan 27 Titik Lainnya

Kakorlantas menyampaikan, dalam Operasi Patuh kali ini, penindakan tidak hanya bersifat tegas tetapi juga bersifat persuasif agar masyarakat merasa dilindungi, bukan ditakuti. Ini sejalan dengan transformasi digital yang mengoptimalkan penggunaan E-TLE mobile dan portable untuk penegakan hukum yang modern dan transparan.

Data Korlantas Polri mencatat pelanggaran paling dominan pada hari ketiga adalah tidak menggunakan helm standar nasional Indonesia (SNI) dengan jumlah 56.983 pelanggaran. Disusul oleh pelanggaran tidak menggunakan sabuk pengaman sebanyak 9.983 pelanggaran dan pelanggaran melawan arus sebanyak 8.384 kasus. Pelanggaran-pelanggaran tersebut menjadi fokus utama penindakan karena berisiko tinggi terhadap keselamatan pengendara.

Irjen Agus juga menyoroti pentingnya mengurangi praktik penegakan hukum yang hanya bersifat administratif dan stasioner, seperti penindakan terhadap pelanggaran surat kendaraan. Sebaliknya, penindakan lebih diarahkan pada pelanggaran kasat mata guna menekan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.

Operasi Patuh 2025 sendiri berlangsung serentak di seluruh Indonesia mulai 14 hingga 27 Juli 2025, bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan serta menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas. Selain penindakan, operasi ini juga memasifkan sosialisasi dan edukasi agar kesadaran masyarakat mengenai pentingnya keselamatan jalan semakin meningkat.

Dengan ‘Polantas Menyapa’, Kakorlantas berharap pendekatan yang mengedepankan komunikasi persuasif dapat mempererat hubungan antara polisi lalu lintas dan masyarakat, sehingga tercapai tujuan bersama menciptakan lingkungan berlalu lintas yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *