Categories: Berita Daerah

Rudianto Lallo Desak PPATK Verifikasi Data 500 Ribu Penerima Bansos Diduga Terlibat Judi Online

Spread the love

Berputar.id Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan verifikasi dan validasi terhadap data sekitar 500 ribu penerima bantuan sosial (bansos) yang diduga terlibat judi online (judol). Rudianto menegaskan agar PPATK tidak sekadar merilis data tanpa penjelasan dan konfirmasi yang memadai.

Baca Juga : ITB Bangun Teleskop Radio VGOS Pertama di Indonesia di Observatorium Bosscha, Perkuat Riset Astronomi dan Geodesi Global

“Kalau saya kira kan PPATK harus menjelaskan lebih detail lagi kebenaran data tersebut. Jangan sampai asal merilis sampai 500 ribu tanpa validasi atau konfirmasi,” ujar Rudianto kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

Sebelumnya, PPATK mengungkapkan hasil analisis yang menemukan lebih dari 570 ribu penerima bansos terindikasi bermain judi online berdasarkan pencocokan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) antara penerima bansos dan data pemain judol tahun 2024. Temuan ini memunculkan kekhawatiran adanya penyalahgunaan dana bansos yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.

Rudianto menyoroti pentingnya akurasi dan transparansi dalam pemrosesan data tersebut. Ia mengingatkan bahwa publikasi data tanpa validasi dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama bagi para penerima bansos yang merasa tidak terlibat dalam praktik judol.

PPATK sendiri menyatakan telah melakukan pengujian cepat dengan menabrakkan data NIK penerima bansos sebanyak 28,4 juta dengan hampir 10 juta data NIK pemain judol. Hasilnya, ditemukan ratusan ribu kesamaan NIK, yang artinya sekitar 2% dari penerima bansos terindikasi sebagai pemain judi online. Nilai transaksi yang terlibat pun mencapai hampir Rp1 triliun sepanjang tahun 2024.

Kementerian Sosial (Kemensos) telah menggandeng PPATK untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran dan terbebas dari penyalahgunaan. Proses evaluasi dan pemutakhiran data penerima bansos terus dilakukan agar bantuan benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak.

Rudianto menegaskan, Komisi III DPR RI akan terus mengawal proses verifikasi dan meminta PPATK serta Kemensos untuk terbuka kepada publik terkait hasil validasi data penerima bansos yang diduga terlibat judi online.

Admin

Recent Posts

Mayat Pria Tanpa Kepala Ditemukan Tersangkut Kayu dan Sampah di Kali Ciliwung, Pancoran

Berputar.id Warga di sekitar Kali Ciliwung, Pancoran, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi mengenaskan…

7 menit ago

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari LAMR

Berputar.id Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu…

11 menit ago

Waspada Penipuan Telepon: Kenali Ciri-ciri Telepon Scam agar Tak Jadi Korban

Berputar.id Penipuan melalui telepon atau telepon scam masih marak terjadi di Indonesia. Modus klasik ini…

13 menit ago

Kuasa Hukum Psikolog Lita Gading Bantah Tuduhan Cari Ketenaran Terkait Kasus Anak Ahmad Dhani dan Mulan Jameela

Berputar.id Kuasa hukum psikolog Lita Gading, Syamsul Jahidin, membantah keras tudingan bahwa kliennya mencari ketenaran…

17 menit ago

Penyelidikan Lanjut Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu dengan Kepala Terlilit Lakban di Menteng

Berputar.id Seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), ditemukan tewas mengenaskan…

1 hari ago

Pria di Gunung Putri Bogor Jadi Korban Penyerangan Kawanan Gangster di Jalan Alternatif Cileungsi-Cibubur

Berputar.id Seorang pria di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi korban penyerangan oleh sekelompok…

1 hari ago