
Berputar.id Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sebuah objek di dasar laut yang diduga kuat merupakan bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya. Objek tersebut ditemukan pada kedalaman antara 40 hingga 60 meter di bawah permukaan laut, sekitar 1 hingga 2 mil laut atau sekitar 800 meter dari titik datum lokasi awal kecelakaan kapal yang terjadi pada Rabu (2/7/2025) lalu.
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menjelaskan bahwa objek yang ditemukan memiliki spesifikasi panjang dan lebar yang sangat mirip dengan KMP Tunu Pratama Jaya. Namun, untuk memastikan identitas objek tersebut, tim SAR masih akan melakukan verifikasi lanjutan dengan bantuan peralatan canggih seperti ROV (Remotely Operated Vehicle), side scan sonar, dan multibeam echo sounder yang dimiliki KRI Pulau Fanildo dari TNI AL, yang dijadwalkan tiba di lokasi malam ini.
Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya, menambahkan bahwa KRI Pulau Fanildo juga dilengkapi magnetometer untuk mendeteksi logam besar di dasar laut, sehingga proses identifikasi dapat berjalan lebih akurat jika kondisi cuaca dan arus laut mendukung.
Selain objek diduga bangkai kapal, tim pencari juga menemukan beberapa barang milik penumpang seperti pelampung dan pakaian yang menguatkan dugaan lokasi tersebut adalah tempat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Hingga saat ini, dari total 53 penumpang, 12 anak buah kapal, dan 22 unit kendaraan yang ada di kapal, tercatat 30 korban telah berhasil diselamatkan, 7 korban meninggal dunia, dan 28 lainnya masih dalam pencarian. Proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan seluruh penumpang yang hilang.
Penemuan objek ini menjadi titik terang dalam upaya pencarian dan pertolongan pascakecelakaan kapal yang terjadi di Selat Bali tersebut