Berputar.id CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan keheranannya atas tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap AI seperti ChatGPT, padahal teknologi ini belum sepenuhnya akurat dan sering menghasilkan informasi salah atau berhalusinasi. Altman menegaskan bahwa teknologi AI seharusnya tidak terlalu dipercaya secara membabi buta, meskipun jutaan orang mengandalkannya untuk riset, pekerjaan, dan nasihat pribadi.
Baca Juga : Pedangdut Senior Hamdan ATT Meninggal Dunia, Anak: “Aba Sudah Tidak Sakit Lagi”
Fenomena ini mendapat perhatian serius setelah riset dari MIT Media Lab yang mengkaji dampak penggunaan AI besar-besaran seperti ChatGPT terhadap aktivitas otak manusia. Studi tersebut membagi peserta ke dalam tiga kelompok: yang menulis esai dengan bantuan ChatGPT, yang menggunakan Google Search, dan yang menulis tanpa bantuan teknologi. Hasil EEG menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan ChatGPT memiliki aktivitas otak paling rendah, terutama di area yang berhubungan dengan pemikiran kritis dan perhatian. Selain itu, pengguna ChatGPT juga mengalami penurunan kemampuan mengingat dan keterlibatan kognitif dibandingkan kelompok lain.
Dalam sesi lanjutan, peserta yang sebelumnya bergantung pada ChatGPT diminta menulis tanpa alat bantu, dan mereka tetap menunjukkan aktivitas otak yang lebih rendah serta kesulitan mengingat hasil tulisan mereka sendiri. Sebaliknya, peserta yang awalnya menulis tanpa bantuan menunjukkan peningkatan aktivitas otak dan kemampuan memori saat kemudian menggunakan ChatGPT. Studi ini menyoroti potensi bahaya ketergantungan pada AI dalam jangka panjang, terutama pada perkembangan kemampuan berpikir mandiri dan analitis.
Sam Altman sendiri mengaku menggunakan ChatGPT secara rutin, termasuk untuk mencari jawaban terkait pengasuhan anak, namun ia tetap mengingatkan risiko besar mempercayai sistem yang dapat menyampaikan informasi salah dengan keyakinan tinggi. Ia menekankan pentingnya sikap kritis terhadap teknologi AI yang masih dalam tahap pengembangan ini.
Studi MIT ini memicu perdebatan luas mengenai dampak AI terhadap kemampuan kognitif manusia dan mengingatkan bahwa meski AI menawarkan kemudahan, terlalu bergantung padanya dapat melemahkan otak dan menghambat proses pembelajaran serta pengembangan keterampilan berpikir kritis.
Poin Penting:
Berita ini menegaskan bahwa meskipun AI semakin merasuk ke berbagai aspek kehidupan, masyarakat harus tetap waspada dan tidak menggantikan kemampuan berpikir kritis dengan ketergantungan penuh pada teknologi AI.
Berputar.id Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap seorang pria yang diduga menganiaya seorang wanita di sebuah…
Berputar.id Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengambil langkah serius untuk meningkatkan keamanan di Pasar Kebon Kembang…
Berputar.id Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Parung, Kabupaten Bogor, pada Selasa (1/7/2025)…
Berputar.id Mahkamah Agung (MA) telah membacakan putusan kasasi terhadap para terpidana kasus korupsi pengelolaan timah…
Berputar.id Kabar duka datang dari dunia musik dangdut Tanah Air. Pedangdut senior Hamdan ATT dikabarkan…
Berputar.id Fenomena udara dingin disertai kabut tipis melanda wilayah Jabodetabek sejak Minggu (29/6/2025). Badan Meteorologi,…