Iran Putus Akses Internet Nasional untuk Hadapi Serangan Siber Israel, Elon Musk Aktifkan Starlink sebagai Alternatif

Spread the love

Berputar.id Pemerintah Iran telah mengambil langkah drastis dengan memutus akses internet global dan jaringan telepon nasional di seluruh negeri sebagai respons atas meningkatnya intensitas serangan siber dan serangan militer yang dilakukan oleh Israel. Langkah ini bertujuan untuk melindungi infrastruktur penting negara dan mengatasi ancaman perang di dunia maya yang semakin memanas.

Baca Juga : Marshel Widianto Bahagia Rayakan Ulang Tahun ke-29 dengan Comeback di Televisi

Dalam pernyataan resmi, Juru Bicara Pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, menyatakan bahwa saat ini Iran mengandalkan jaringan internet nasional yang sepenuhnya terisolasi dari jaringan internasional. Ia menegaskan bahwa pembatasan ini dilakukan karena serangan siber yang menargetkan sistem perbankan, bursa mata uang kripto, serta infrastruktur strategis negara, termasuk serangan yang mengganggu pengendalian pesawat nirawak musuh yang menggunakan jaringan internet internasional.

“Kami sebelumnya telah menyatakan bahwa jika perlu, kami akan membatasi akses internet global. Keamanan menjadi prioritas utama, karena kami menghadapi serangan siber terhadap sistem perbankan dan infrastruktur strategis,” ujar Mohajerani. Ia juga menyebutkan bahwa bursa kripto Nobitex dan Bank Sepah menjadi sasaran serangan yang dilakukan oleh kelompok peretas misterius bernama Predatory Sparrow (Gonjeshke Darande dalam bahasa Persia), yang mengaku sebagai hacktivist pro-Israel dan bertanggung jawab atas gangguan pada layanan penting seperti pompa bensin dan pabrik baja di Iran.

Pemutusan akses internet nasional ini terjadi beberapa hari setelah serangan udara Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran dan menewaskan sejumlah pejabat tinggi militer Iran, yang semakin memperburuk ketegangan antara kedua negara.

Di tengah pemadaman internet yang diberlakukan oleh pemerintah Iran, miliarder teknologi Elon Musk mengaktifkan layanan internet satelit Starlink di wilayah Iran sebagai solusi alternatif untuk menjaga akses informasi dan komunikasi. Musk mengumumkan melalui akun media sosialnya bahwa “sinyalnya sudah menyala,” menandakan Starlink telah mulai beroperasi di wilayah tersebut. Starlink, yang menggunakan lebih dari 7.500 satelit di orbit rendah Bumi, dirancang untuk menyediakan koneksi internet di area terpencil atau saat infrastruktur lokal lumpuh, meskipun pengguna memerlukan terminal khusus untuk mengakses layanan ini.

Langkah Iran memutus akses internet internasional ini dianggap sebagai upaya penting untuk menghindari eskalasi perang dunia maya yang dapat mengancam stabilitas nasional, sementara aktivasi Starlink oleh Elon Musk memberikan alternatif bagi warga Iran untuk tetap terhubung di tengah krisis ini.

Situasi ini menunjukkan bagaimana konflik antara Iran dan Israel tidak hanya terjadi di medan perang fisik, tetapi juga di ranah digital yang semakin menjadi medan pertempuran strategis di era modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *