Ketatnya Pengawasan di Mesir, Zaskia Adya Mecca dan Aktivis Indonesia Kesulitan Menuju Ismalilia untuk Global March to Gaza

Spread the love

Berputar.id Perjalanan Zaskia Adya Mecca bersama Indadari, Wanda Hamidah, Ratna Galih, dan enam WNI lainnya menuju Ismalilia, Mesir, untuk bergabung dalam Global March to Gaza, diwarnai tantangan berat akibat pengawasan ketat dari pihak keamanan Mesir. Sejak tiba di Kairo, rombongan aktivis ini terus dipantau oleh polisi dan intelijen setempat, bahkan bus serta hotel tempat mereka menginap tak luput dari pemeriksaan.

Baca Juga : Kakek 60 Tahun Tercebur dan Tertimbun Lumpur di Lubang Septic Tank Rumah Menantu di Bojonggede, Bogor

Pihak keamanan Mesir juga memeriksa ponsel dan media sosial para turis yang datang, termasuk milik Zaskia dan rekan-rekannya, demi memastikan tidak ada aktivitas yang dianggap mencurigakan. Situasi ini membuat gerak-gerik mereka sangat terbatas dan penuh tekanan selama berada di Kairo.

Merasa kurang nyaman dengan kondisi tersebut, Zaskia dan tim akhirnya memutuskan untuk pindah ke hotel bintang lima dengan harapan mendapatkan privasi dan keamanan yang lebih baik. Namun, kenyataan di lapangan tak sesuai ekspektasi; meski fasilitas hotel lebih mewah, pengawasan dari aparat tetap berlangsung ketat dan aktivitas mereka masih terus dipantau.

Perjuangan Zaskia Adya Mecca dan para aktivis Indonesia ini menjadi gambaran nyata betapa sulitnya akses dan perjalanan menuju Gaza, bahkan sebelum mereka tiba di wilayah tujuan. Tekanan dan pengawasan dari otoritas setempat menjadi tantangan tersendiri bagi para aktivis kemanusiaan yang ingin memberikan dukungan langsung kepada warga Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *