Polisi Tangkap ES, Pelaku Perampasan Motor di Cilincing yang Mengaku Anggota Jatanras dan Debt Collector

Berputar.id Polisi menangkap seorang pria berinisial ES (37) yang melakukan perampasan sepeda motor milik warga di Cilincing, Jakarta Utara, dengan modus mengaku sebagai anggota Jatanras Polres Metro Jakarta Utara dan debt collector. ES bersama dua rekannya mendatangi korban pada Jumat sore, 29 Mei 2025, menggunakan dua sepeda motor dan mengaku sebagai petugas penagihan serta anggota kepolisian untuk menakut-nakuti korban agar menyerahkan kendaraannya.

Baca Juga : Pramono Anung Targetkan 2.000 Bus Listrik Transjakarta pada 2029

Menurut Kanit Jatanras Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Gustiyana, pelaku membawa surat berita acara penyelesaian palsu dan mengklaim motor yang diambil merupakan milik anak korban yang bermasalah secara administrasi. Setelah menerima laporan keluarga korban, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap ES pada dini hari 2 Juni 2025 di rumah kontrakannya di wilayah Cilincing.

Dari hasil penyidikan, ES diketahui telah beraksi di 64 lokasi berbeda di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat, dengan modus serupa. Dalam beberapa kasus, ES dan rekannya juga melakukan pemerasan terhadap korban dengan meminta uang antara Rp 5 juta hingga Rp 9 juta agar kendaraan tidak dilaporkan ke polisi. ES bukan anggota kepolisian maupun debt collector resmi, melainkan melakukan aksinya dengan berpura-pura menggunakan identitas palsu.

Polisi saat ini masih memburu dua rekan ES yang berinisial S dan D yang turut serta dalam aksi perampasan motor tersebut. Barang bukti seperti pakaian yang digunakan pelaku dan kendaraan yang dipakai saat beraksi juga telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses penyidikan lebih lanjut.

ES terancam hukuman penjara hingga tujuh tahun atas tindak pidana perampasan dengan kekerasan dan pemerasan yang dilakukannya secara berulang kali di wilayah Jakarta Utara. Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus-modus penipuan dan perampasan kendaraan yang mengatasnamakan aparat kepolisian atau debt collector ilegal