Categories: Teckhnologi

Perekrutan Talenta AI Kini Layaknya Transfer Atlet Profesional, Google dan OpenAI Berebut Peneliti Terbaik dengan Bonus Fantastis

Spread the love

Berputar.id Naiknya popularitas kecerdasan buatan (AI) sejak peluncuran ChatGPT pada 2022 telah mengubah lanskap perekrutan talenta di bidang ini menjadi sangat kompetitif dan intens. Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google, OpenAI, dan xAI kini berlomba-lomba untuk mendapatkan para peneliti dan pengembang AI terbaik, dengan strategi perekrutan yang disebut-sebut menyerupai transfer atlet profesional.

Baca Juga : Cinta Brian Blak-blakan Soal Hubungan dengan Gisella Anastasia: Sosok Positif yang Banyak Menginspirasi

Ariel Herbert-Voss, CEO RunSybil dan mantan peneliti OpenAI, menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan ini ingin maju secepat mungkin dalam pengembangan AI. Oleh karena itu, mereka bersedia mengeluarkan dana besar demi merekrut kandidat dengan keahlian khusus yang dapat melengkapi tim mereka, layaknya kepingan dalam permainan catur yang harus dipilih dengan cermat.

Persaingan ini membuat para kandidat AI mendapatkan perhatian khusus, mulai dari dihubungi langsung oleh eksekutif perusahaan hingga diajak bertemu secara eksklusif, seperti yang dialami oleh Noam Brown, seorang peneliti AI ternama. Brown bahkan mendapat undangan makan siang dari Sergey Brin, pendiri Google, dan diajak bermain poker oleh Sam Altman, pendiri OpenAI. Elon Musk pun dikabarkan menghubungi langsung kandidat potensial untuk xAI dengan jet pribadi.

Meski tawaran finansial sangat menggiurkan, termasuk bonus hingga jutaan dolar dan ekuitas bernilai puluhan juta dolar, banyak peneliti AI memilih perusahaan berdasarkan sumber daya dan dukungan yang diberikan untuk mengerjakan proyek yang mereka minati, bukan semata-mata gaji tertinggi. OpenAI, misalnya, menawarkan bonus besar dan paket ekuitas yang kompetitif untuk mempertahankan talenta terbaiknya.

Fenomena ini mencerminkan bagaimana perekrutan talenta AI kini menjadi sangat strategis dan intensif, seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk terus berinovasi dan memimpin di ranah kecerdasan buatan. Di sisi lain, persaingan ini juga menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal kelangkaan talenta AI, yang memaksa perusahaan untuk mengadopsi strategi rekrutmen yang lebih fleksibel dan inovatif, termasuk penggunaan AI dalam proses seleksi dan pengembangan program pelatihan untuk memperkuat kemampuan tenaga kerja mereka.

Dengan pasar talenta AI yang semakin panas, perusahaan-perusahaan teknologi besar terus mengupayakan segala cara untuk memenangkan “permainan” perekrutan ini demi menguasai masa depan teknologi kecerdasan buatan.

Admin

Recent Posts

Polisi Ungkap Fakta Baru: Grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ Berganti Nama Jadi ‘Suka Duka’

Berputar.id Polisi mengungkap fakta terbaru terkait kasus grup Facebook yang sempat viral, 'Fantasi Sedarah'. Kabid…

9 jam ago

36 Orang Diamankan Terkait Pelemparan Flare di Laga Persija vs Malut United di JIS, 34 Dibina di Dinsos

Berputar.id Sebanyak 36 orang diamankan oleh kepolisian terkait insiden pelemparan flare saat pertandingan Persija Jakarta…

9 jam ago

PKS Usulkan Dana Parpol Naik Jadi Rp 10 Ribu per Suara, Lebih Besar dari Ketentuan Pemerintah

Berputar.id Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan peningkatan dana bantuan keuangan untuk partai politik dari Anggaran…

10 jam ago

Viral Wanita Linglung di Bandara Soekarno-Hatta Diduga Baru Pulang dari Kamboja

Berputar.id Sebuah video unggahan di media sosial menjadi viral setelah memperlihatkan seorang wanita yang tampak…

10 jam ago

Cinta Brian Blak-blakan Soal Hubungan dengan Gisella Anastasia: Sosok Positif yang Banyak Menginspirasi

Berputar.id Pesinetron Cinta Brian Glenn Roberts semakin terbuka menceritakan hubungannya dengan penyanyi dan selebriti Gisella…

10 jam ago

Wakil Ketua Komisi V DPR dari Gerindra Dukung Batas Potongan Maksimal 10% untuk Pengemudi Ojol dalam RUU Transportasi Online

Berputar.id Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andi Iwan Darmawan Aras…

1 hari ago