Berputar.id Polres Bandara Soekarno-Hatta berhasil mengamankan 16 orang dalam Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar selama enam hari terakhir. Para pelaku yang ditangkap terdiri dari sopir taksi gelap, calo penumpang, calo barang, dan juru parkir liar yang kerap meresahkan masyarakat dan pengguna jasa Bandara Soekarno-Hatta.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung menyatakan bahwa para pelaku sering melakukan paksaan kepada penumpang agar memberikan uang, sehingga sangat mengganggu kenyamanan dan ketertiban di bandara. “Meresahkan, karena kadang mereka kerap melakukan paksaan agar penumpang memberi uang,” ujar Ronald.
Para pelaku ditangkap saat beraksi di berbagai titik strategis bandara, seperti Terminal 1, Terminal 2, kawasan kargo, dan tempat parkir. Operasi ini bertujuan memastikan kawasan Bandara Soekarno-Hatta bebas dari aksi premanisme yang mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan penumpang. “Tidak ada tempat preman di Bandara Soekarno-Hatta,” tegas Ronald.
Selain itu, dalam operasi tersebut, polisi juga mengamankan seorang calo penumpang berinisial YP (35) yang diduga baru saja mengonsumsi narkoba jenis sabu. Dari tangan YP ditemukan perangkat isap dan narkoba sabu yang kemudian diserahkan ke Satuan Reserse Narkoba untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasatreskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Yandri Mono menambahkan bahwa para pelaku diduga berpotensi melakukan tindak pidana pemerasan yang mengganggu kenyamanan penumpang. Praktik calo dan sopir gelap ini tidak hanya melanggar aturan bandara, tetapi juga merugikan pelaku usaha resmi di kawasan tersebut.
Polisi menegaskan komitmennya untuk menindak tegas seluruh pelaku premanisme di Bandara Soekarno-Hatta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jasa bandara terbesar di Indonesia ini