KPU Akui Kesulitan Verifikasi Ijazah Calon Peserta Pemilu Akibat Waktu Terbatas

Berputar.id Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam memverifikasi keaslian ijazah calon peserta pemilu karena waktu yang terbatas. Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi bertema ‘Kupas Tuntas Rencana Revisi Undang-Undang Pemilu dan Pemilihan’ di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, pada Kamis, 8 Mei 2025.

Baca Juga : Bareskrim Polri Tangkap WN Belanda Pemilik Ribuan Butir Ekstasi di Bali, Mobil Mercy Ikut Disita

Afifuddin menyoroti minimnya waktu dan kewenangan yang dimiliki KPU untuk memastikan keaslian ijazah. “Kadang-kadang kami juga punya kurang waktu untuk kemudian dan kurang kewenangan juga untuk menyatakan ijazah ini asli apa tidak. Keringetan kami juga nggak selesai juga,” ujarnya.

Selain masalah verifikasi ijazah, Afifuddin juga mendorong DPR untuk segera membahas revisi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) dan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Revisi ini dianggap penting untuk mempengaruhi kinerja penyelenggara pemilu dalam mempersiapkan pesta demokrasi mendatang.

Afifuddin juga menyoroti keuntungan jika revisi UU Pemilu dan UU Pilkada dibahas dalam waktu dekat, termasuk memberikan waktu lebih bagi penyelenggara untuk menyusun aturan teknis pemilihan.

Sebelumnya, KPU mengakui kewalahan dalam melaksanakan Pemilu 2024 karena jadwal yang mepet dengan Pilkada. Ketua KPU menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu paling rumit dalam sejarah Indonesia.