
Berputar.id Dua wilayah Rukun Tetangga (RT 01 dan RT 02) di RW 11, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, mengalami banjir selama dua bulan terakhir dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 30 sentimeter. Warga setempat menduga banjir ini terjadi akibat puing-puing proyek pembangunan jalan tol Harbour Road II di Jalan RE Martadinata yang menyumbat saluran drainase dan selokan di sekitar permukiman mereka.
Yeti S, salah satu warga RT 01, menjelaskan bahwa tumpukan material proyek tol menyebabkan saluran air tersumbat sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik dan akhirnya meluap ke permukiman warga. Meskipun warga telah melakukan protes kepada pengelola proyek, keluhan mereka belum mendapat respons memadai, hanya janji-janji tanpa tindakan nyata.
Selain penyumbatan selokan oleh puing proyek, kondisi diperparah oleh kebocoran pipa air PAM di lokasi yang sama, yang semakin memperburuk genangan air di kawasan tersebut. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara sudah melakukan berbagai upaya, termasuk penyedotan air menggunakan pompa, namun genangan air tetap kembali muncul.
Banjir yang berlangsung berbulan-bulan ini mengganggu aktivitas warga, termasuk anak-anak yang kesulitan berangkat sekolah karena harus melewati genangan air. Akibat ketidakpedulian pengelola proyek tol terhadap keluhan warga, puluhan warga melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir Jalan RE Martadinata, yang menyebabkan kemacetan di jalur yang menghubungkan kawasan Ancol dan Pluit.
Camat Pademangan, Didit Mulyadi, mengakui adanya saluran air yang tertutup proyek dan kebocoran pipa PAM. Pihak kecamatan bersama Sudin SDA, Bina Marga, dan PPSU terus berupaya melakukan penyedotan air sambil menunggu solusi permanen dari pengelola proyek tol