
Berputar.id Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan menebus sebanyak 6.652 ijazah siswa yang selama ini tertahan di sekolah akibat tunggakan biaya pendidikan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa pembiayaan untuk program pemutihan ijazah tersebut telah disiapkan secara penuh.
Baca Juga : Polisi Tetapkan 9 Tersangka Keributan Sengketa Lahan di Kemang, Para Pelaku Kini Ditahan
“Sekarang ini sudah terdaftar yang akan diputihkan di tahun ini, pembiayaannya juga sudah disiapkan sejumlah 6.652 siswa,” ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Program ini telah berjalan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sebanyak 117 siswa telah menerima bantuan penebusan ijazah, dan pada tahap kedua, sebanyak 371 siswa juga telah mendapatkan bantuan serupa. Total dana yang telah digelontorkan untuk dua tahap ini mencapai Rp1,69 miliar.
Pramono menjelaskan bahwa ada siswa yang ijazahnya tertahan bahkan hingga lima tahun karena tidak mampu membayar tunggakan yang jumlahnya bervariasi, mulai dari Rp15 juta hingga Rp17 juta. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi siswa yang masa depannya terhambat hanya karena masalah ekonomi.
Lebih lanjut, Pramono menegaskan bahwa program pemutihan ijazah ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI untuk memberikan keadilan sosial di bidang pendidikan. Ia juga mengungkapkan rencana membuka perpustakaan hingga malam hari sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses pendidikan bagi pelajar di Jakarta.
Program ini menggunakan dana dari berbagai sumber, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jakarta, dan menjadi prioritas dalam 100 hari kerja Gubernur Pramono Anung untuk memastikan semua siswa yang berhak dapat mengakses ijazah mereka tanpa hambatan ekonomi.
Dengan langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat membuka peluang bagi para siswa untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja dengan ijazah yang telah mereka raih, tanpa terkendala masalah administrasi akibat tunggakan biaya sekolah.