CEO Nvidia Jensen Huang Peringatkan Kongres AS: Pembatasan Chip AI Justru Pacu Huawei Jadi Penantang Serius

Spread the love

Berputar.id CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan kekhawatirannya kepada pemerintah Amerika Serikat terkait pesatnya perkembangan kemampuan kecerdasan buatan (AI) Huawei. Dalam sebuah rapat tertutup bersama Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Huang menyoroti bagaimana pembatasan ekspor chip AI Nvidia ke Tiongkok justru mendorong Huawei untuk mempercepat pengembangan chip AI yang semakin kompetitif di pasar global.

Baca Juga : Masa Penahanan Nikita Mirzani Diperpanjang 30 Hari hingga 1 Juni 2025, Kuasa Hukum Soroti Ketidakpastian Hukum

Menurut sumber dari staf senior kongres, Huang dan sejumlah eksekutif Nvidia mengingatkan bahwa larangan ekspor chip Nvidia ke Tiongkok bisa menjadi bumerang. “Jika model AI terkemuka seperti DeepSeek R1 dilatih menggunakan chip Huawei, atau model open-source masa depan dioptimalkan khusus untuk chip Huawei, maka bisa tercipta permintaan global yang besar terhadap chip Huawei,” ujar sumber tersebut.

Huang juga menegaskan bahwa China, khususnya Huawei, kini tidak lagi tertinggal dalam pengembangan AI. Dalam konferensi pers di Washington D.C., ia menyebut Huawei sebagai salah satu perusahaan teknologi paling tangguh di dunia dan menilai jarak kemampuan AI antara AS dan China kini sangat tipis. “Ini adalah persaingan jangka panjang yang sangat ketat,” kata Huang.

Pembatasan ekspor chip AI Nvidia oleh pemerintah AS telah memicu perubahan lanskap industri. Huawei kini tengah bersiap melakukan produksi massal chip AI terbaru mereka, Ascend 910C, yang digadang-gadang mampu menyaingi performa chip Nvidia H100. Meski masih menghadapi tantangan dalam hal yield produksi akibat keterbatasan alat litografi canggih, Huawei terus meningkatkan efisiensi produksinya dan mulai menarik minat banyak perusahaan teknologi di Tiongkok.

Sejumlah analis menilai, kebijakan pembatasan chip Nvidia justru memperkuat posisi produsen chip lokal seperti Huawei. Banyak perusahaan di Tiongkok yang kini beralih ke chip domestik, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AS dan mendorong swasembada semikonduktor. Pangsa pasar Nvidia di Tiongkok pun terus menurun, sementara Huawei dan produsen lokal lainnya semakin agresif mengisi kekosongan pasar.

Dalam pertemuan tersebut, Huang juga menegaskan dukungan penuh Nvidia terhadap upaya pemerintah AS dalam menjaga kepentingan nasional, namun ia mengingatkan perlunya kebijakan yang tidak justru melemahkan daya saing industri teknologi AS sendiri. “Ini adalah industri yang harus terus kita perjuangkan melalui inovasi dan persaingan sehat,” tutup Huang.

Ringkasan:

Kebijakan AS dinilai memperkuat posisi produsen chip lokal Tiongkok, mengancam dominasi Nvidia di pasar global.

CEO Nvidia Jensen Huang memperingatkan Kongres AS bahwa pembatasan ekspor chip AI ke Tiongkok justru mempercepat kemajuan Huawei.

Huang menyebut Huawei kini menjadi pesaing serius dan tidak lagi tertinggal dalam teknologi AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *