
Berputar.id Nama Chikita Meidy begitu besar di era 1990-an, terutama berkat lagu hitsnya yang legendaris seperti “Kuku Kuku”. Sejak kecil, Chikita sudah meniti karier sebagai penyanyi cilik yang sukses dan menjadi idola anak-anak di seluruh Indonesia. Namun, di balik kegemilangan karier tersebut, Chikita mengungkapkan kisah pahit yang jarang diketahui publik, yaitu kesulitan mendapatkan teman yang tulus selama masa kecilnya.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Insert Trans TV pada Senin (28/4/2025), Chikita mengaku bahwa meskipun prestasinya sebagai penyanyi sangat membanggakan, ia justru kerap menerima perlakuan buruk dari lingkungan sekitarnya. “Aku merasa dengan prestasi yang aku hasilkan selama menjadi penyanyi, aku nggak pernah mendapatkan teman yang tulus, melainkan aku dapat hujatan, seperti hate speech, perundungan secara fisik, atau olok-olok membenci Chikita,” ujarnya.
Pengalaman pahit itu bukan hanya sebatas kata-kata kasar. Chikita pernah menjadi korban bullying yang cukup traumatis semasa sekolah dasar. Ia mengungkapkan bahwa tas sekolahnya pernah dimasuki bangkai kecoa oleh kakak kelasnya, dan mukena yang hendak dipakai untuk sholat berjamaah pun dilemparkan ke genteng oleh teman-temannya. Hal ini membuat Chikita merasa sangat terasing dan sering dianggap berbeda serta sombong hanya karena statusnya sebagai penyanyi cilik yang terkenal sejak dini.
Kondisi tersebut membuat Chikita tumbuh menjadi pribadi yang sering mendahulukan kebahagiaan orang lain di atas dirinya sendiri, meskipun dalam hati ia merasa tersiksa. Ia juga mengaku bahwa dukungan keluarga menjadi penyelamatnya dari rasa kesepian dan trauma tersebut. “Karena keluarga sebagai support system ada. Kalau keluarga nggak support, anak itu akan menjadi toxic di kalangannya,” katanya.
Meski demikian, Chikita tetap bersyukur dan berusaha bangkit. Setelah masa kejayaannya di dunia musik dan sinetron, ia kini bertransformasi menjadi influencer dan pebisnis sukses yang menginspirasi banyak orang. Ia aktif membagikan konten positif di media sosial dan menjalankan bisnis kecantikan yang relevan dengan pengikutnya.
Pengalaman pahit yang dialami Chikita Meidy memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya persahabatan yang tulus dan dampak buruk bullying, terutama bagi anak-anak yang tengah tumbuh dan berkembang. Ia pun berpesan agar tidak ada lagi korban bullying di mana pun berada, mengingat dampak negatifnya yang sangat kuat hingga dewasa nanti.
Artikel ini mengangkat sisi lain dari perjalanan karier Chikita Meidy yang penuh warna, sekaligus mengingatkan masyarakat akan pentingnya empati dan dukungan sosial bagi para anak-anak dan remaja yang sedang berjuang menghadapi tekanan sosial.