Categories: Teckhnologi

Zuckerberg Akui TikTok Jadi Ancaman Utama bagi Meta dalam Sidang Antimonopoli FTC

Spread the love

Berputar.id CEO Meta, Mark Zuckerberg, tampil sebagai saksi utama dalam persidangan antimonopoli antara Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat dan raksasa teknologi Meta. Dalam kesaksiannya pada Rabu (16/4), Zuckerberg secara terbuka membahas tantangan bisnis dan persaingan ketat yang dihadapi Meta, terutama dari platform video pendek TikTok.

Baca Juga : Gitaris Seringai dan Manajer Iko Uwais, Ricky Siahaan Meninggal Dunia Saat Tur di Jepang

Zuckerberg menegaskan bahwa kehadiran TikTok sejak 2018 telah menjadi ancaman persaingan paling serius bagi Meta. “Kami melihat pertumbuhan kami melambat secara dramatis seiring meningkatnya popularitas TikTok. Ini menjadi sangat mendesak, dan telah menjadi prioritas utama perusahaan selama beberapa tahun terakhir,” ujar Zuckerberg di hadapan pengadilan.

Persaingan dengan TikTok membuat Meta harus beradaptasi dengan cepat, termasuk meluncurkan fitur Reels di Instagram pada 2020 sebagai respons langsung terhadap dominasi TikTok di segmen video pendek. Zuckerberg juga menyebutkan bahwa Meta kini tidak hanya bersaing dengan TikTok, tetapi juga dengan platform besar lain seperti YouTube, iMessage, LinkedIn, X, Telegram, dan Snapchat.

Sidang antimonopoli ini sendiri berfokus pada tuduhan bahwa Meta telah memonopoli pasar media sosial dengan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp lebih dari satu dekade lalu. FTC menilai langkah akuisisi tersebut sebagai upaya Meta untuk menyingkirkan pesaing dan mempertahankan dominasinya di pasar jejaring sosial.

Zuckerberg membantah tuduhan tersebut, dengan menekankan bahwa lanskap persaingan digital terus berubah dan Meta harus terus berinovasi untuk bertahan. Ia juga menyoroti bahwa perilaku pengguna media sosial kini telah bergeser. “Aplikasi-aplikasi ini sekarang lebih berfungsi sebagai mesin penemuan (discovery engines), bukan hanya tempat berbagi dengan teman dan keluarga,” jelasnya.

Jika FTC memenangkan gugatan ini, Meta bisa saja dipaksa untuk melepas kepemilikan atas Instagram dan WhatsApp, yang akan menjadi perubahan besar dalam industri teknologi dan media sosial global.

Sidang ini masih akan berlanjut, dengan sorotan tajam pada bagaimana perusahaan teknologi besar bersaing dan berinovasi di tengah tekanan regulasi dan perubahan preferensi pengguna.

Admin

Recent Posts

Ketua MKD DPR Apresiasi Panen Raya Serentak Polri, Dukung Penuh Aksi Kapolri Menuju Swasembada Pangan

Berputar.id Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Nazaruddin Dek Gam, memberikan apresiasi tinggi terhadap…

3 jam ago

Presiden Prabowo Makan Siang Bersama Timnas Indonesia, Beri Semangat Jelang Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Berputar.id Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan makan siang bersama Timnas Sepakbola Indonesia di kediaman…

3 jam ago

Kapolri Listyo Sigit Prabowo Serahkan 9.648 Hewan Kurban untuk Disalurkan ke yang Membutuhkan

Berputar.id Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyerahkan hewan kurban berupa sapi dan kambing kepada…

3 jam ago

Sapi Kurban 550 Kg Tercebur Kolam Renang Bekas, Gulkarmat Jaksel Sigap Evakuasi

Berputar.id Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan berhasil mengevakuasi seekor sapi kurban…

3 jam ago

Telkom Solution Perkuat Perlindungan Data Nasional melalui Kemitraan Strategis dengan Thales

Berputar.id PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Telkom Solution semakin memperkokoh perlindungan data nasional dengan…

3 jam ago

Dewi Perssik Berkurban 17 Ekor Sapi di Jakarta dan Kampung Halaman, Ungkap Kebahagiaan Berbagi

Berputar.id Pedangdut ternama Dewi Perssik menunjukkan kepeduliannya di momen Idul Adha tahun ini dengan mengurbankan…

3 jam ago