Komisaris Taman Safari Ungkap Asal-Usul Eks Pemain Sirkus OCI dari Panti Asuhan, Tanggapi Dugaan Kekerasan 1997

Berputar.id Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampouw, mengungkapkan bahwa sebagian besar eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) berasal dari anak-anak yang sejak usia dini dirawat di panti asuhan. Hal ini disampaikan Tony saat menanggapi dugaan kekerasan yang dilaporkan oleh para mantan pemain sirkus tersebut ke Komnas HAM pada 1997.

Baca Juga : Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 700 Meter

Tony menjelaskan bahwa pada masa itu Komnas HAM membentuk tim untuk mencari asal-usul orang tua eks pemain sirkus yang melapor. Dalam proses pencarian tersebut, tim yang dipimpin oleh Hamdan Zoelva dan Poltak Hutajulu berhasil menemukan bahwa anak-anak tersebut berasal dari penampungan di Kalijodo, yang merupakan tempat bagi anak-anak tanpa orang tua yang diketahui. Anak-anak ini kemudian diselamatkan dan diasuh di panti-panti asuhan sebelum diperkenalkan ke dunia sirkus pada usia sekitar 6-7 tahun.

Tony juga menegaskan bahwa para pemain sirkus anak di OCI tidak menerima gaji, melainkan hanya uang saku, serta kebutuhan mereka seperti pakaian dan perawatan medis selalu dijamin. Ia menyebut bahwa OCI dan Taman Safari Indonesia adalah dua badan hukum yang berbeda, meskipun keduanya memiliki hubungan sejarah keluarga Manansang yang mendirikan OCI dan Taman Safari. Tony membantah tudingan eksploitasi dan kekerasan yang dialami para pemain sirkus anak, bahkan menunjukkan dokumentasi dan video masa kecil para pemain yang memperlihatkan mereka dalam kondisi sehat dan ceria.

Lebih lanjut, Tony mengungkapkan bahwa pihaknya pernah menerima beberapa somasi dari eks pemain sirkus OCI yang menuntut ganti rugi sebesar Rp 3,5 miliar. Namun, ia menegaskan bahwa somasi tersebut tidak diterima langsung oleh dirinya dan pihak Taman Safari Indonesia siap menjelaskan segala tuduhan tersebut jika dipanggil oleh Kementerian HAM.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah delapan perwakilan eks pemain sirkus OCI mendatangi Kementerian HAM pada 15 April 2025, mengadukan dugaan kekerasan seperti pemukulan, penyetruman, pemaksaan kerja dalam kondisi sakit, pemisahan dari anak setelah melahirkan, hingga dipaksa makan kotoran hewan. Dugaan pelanggaran HAM ini diduga terjadi sejak 1970-an oleh pihak-pihak yang terkait dengan OCI dan Taman Safari Indonesia.

Tony berharap masyarakat dapat memahami bahwa anak-anak tersebut telah dirawat sejak bayi dan mendapat pendidikan, meskipun dalam lingkungan sirkus, serta mengajak semua pihak untuk melihat fakta secara utuh dan berimbang.

Berita ini mengungkap sisi lain dari kontroversi yang melibatkan eks pemain sirkus OCI dan Taman Safari Indonesia, dengan penjelasan dari komisaris Taman Safari yang juga bagian dari keluarga pendiri OCI.