Pemerintah AS Wajibkan Lisensi Ekspor Chip AI Nvidia H20 ke China, Nvidia Terpukul Kerugian Rp 92 Triliun

Spread the love

Berputar.id Pemerintah Amerika Serikat kembali memperketat pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) ke China dengan mewajibkan Nvidia memperoleh lisensi khusus untuk setiap pengiriman chip andalan H20 ke negara tersebut. Kebijakan ini diumumkan secara resmi pada awal April 2025 dan berlaku segera serta tanpa batas waktu yang jelas.

Baca Juga : Baim Wong dan Paula Verhoeven Resmi Bercerai, Hak Asuh Anak Dijaga Bersama

Langkah ini diambil Departemen Perdagangan AS atas dasar kekhawatiran chip H20 dapat digunakan dalam pengembangan superkomputer atau aplikasi militer di China, sehingga dinilai berpotensi membahayakan keamanan nasional dan ekonomi AS. “Departemen Perdagangan berkomitmen untuk bertindak atas arahan Presiden untuk menjaga keamanan ekonomi dan nasional kita,” tegas juru bicara lembaga tersebut.

Chip H20 merupakan produk AI Nvidia paling canggih yang masih diizinkan diekspor ke China setelah serangkaian pembatasan sebelumnya. Namun, dengan aturan baru ini, Nvidia harus mengantongi izin ekspor untuk setiap transaksi ke China, Hong Kong, Makau, dan sejumlah negara lain yang masuk kategori pengawasan tinggi pemerintah AS.

Dampak dari kebijakan ini sangat signifikan bagi Nvidia. Perusahaan memperkirakan akan mengalami kerugian hingga USD 5,5 miliar (sekitar Rp 92 triliun) pada laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2026. Kerugian ini berasal dari penurunan permintaan, inventaris yang menumpuk, serta pembatalan komitmen pembelian chip H20 dari China. Saham Nvidia pun langsung anjlok lebih dari 6% setelah pengumuman tersebut, mencerminkan kekhawatiran investor atas prospek bisnis Nvidia di salah satu pasar AI terbesar dunia.

Selain menekan pendapatan Nvidia, kebijakan ini juga menandai babak baru persaingan teknologi antara AS dan China. Sebelumnya, Nvidia telah beberapa kali menyesuaikan produknya agar tetap bisa masuk pasar China di tengah pembatasan ekspor yang terus diperketat sejak 2022. Namun, upaya tersebut kini kembali terbentur regulasi baru yang lebih ketat.

Dengan pembatasan terbaru ini, masa depan ekspor chip AI Nvidia ke China menjadi semakin tidak pasti, dan persaingan dengan produsen chip lokal seperti Huawei diprediksi akan semakin sengit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *