
Berputar.id Pada akhir Maret 2025, Apple melakukan langkah cepat untuk mengirimkan lima pesawat kargo penuh dengan iPhone dan produk lainnya dari India ke Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk menghindari tarif resiprokal 10% yang dikenakan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mulai berlaku pada 5 April 2025. Namun, tujuan utama adalah untuk menghindari tarif yang lebih tinggi yang berlaku pada 9 April 2025.
Baca Juga : Ifan Seventeen Terhibur dengan Film “Pinjam 100”, Mengapresiasi Pesan Moral dan Komedi
Menurut seorang pejabat senior di Pemerintah India, pengiriman ini dilakukan dalam waktu tiga hari pada minggu terakhir Maret. Dengan demikian, produk Apple yang tiba di AS sebelum 9 April tidak akan terkena tarif yang lebih tinggi. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Apple untuk mengurangi dampak biaya tambahan yang disebabkan oleh tarif Trump.
Tarif baru yang dikenakan oleh Trump telah menimbulkan dampak besar bagi Apple, terutama karena sekitar 90% iPhone diproduksi di China. Dengan tarif yang mencapai 104% untuk produk dari China, Apple berusaha untuk meminimalkan biaya tambahan dengan memanfaatkan produksi di India, yang memiliki tarif lebih rendah sebesar 26%.
Selain itu, Apple juga berencana untuk memperluas produksi iPhone di India sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada produksi di China. Langkah ini diharapkan dapat membantu Apple mempertahankan harga produknya dan menghindari penurunan penjualan akibat kenaikan biaya.
Dalam beberapa minggu terakhir, harga saham Apple telah jatuh secara signifikan akibat ketidakpastian terkait tarif ini. Namun, dengan strategi pengiriman cepat dan perencanaan produksi yang lebih luas, Apple berusaha untuk meminimalkan dampak negatif dari kebijakan tarif Trump.