Berputar.id Baru-baru ini, CEO Roblox, Dave Baszucki, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan terkait kekhawatiran orang tua tentang keselamatan anak-anak mereka saat bermain di platform Roblox. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Baszucki menyarankan bahwa jika orang tua merasa tidak nyaman dengan keselamatan anak-anak mereka di Roblox, maka mereka sebaiknya tidak membiarkan anak-anak mereka bermain di sana.
Baca Juga : Ruben Onsu Jalani Salat Idulfitri Perdana Bersama Ivan Gunawan
“Pesan pertama saya adalah, jika Anda tidak merasa nyaman, jangan biarkan anak-anak Anda memainkan Roblox,” kata Baszucki. Meskipun pernyataan ini terdengar kontradiktif, Baszucki menegaskan bahwa ia selalu mempercayai keputusan orang tua.
Roblox, yang memiliki lebih dari 80 juta pemain aktif setiap hari, telah menjadi pusat perhatian karena berbagai kasus bullying dan pelecehan yang dilaporkan terjadi di dalam permainan. Banyak orang tua khawatir bahwa anak-anak mereka terpapar konten yang tidak pantas atau menjadi korban tindakan tidak etis oleh pengguna lain.
Baszucki menegaskan bahwa Roblox sangat serius dalam melindungi keselamatan penggunanya. Ia menyatakan bahwa perusahaan selalu waspada terhadap tindakan bullying dan pelecehan, serta menggunakan teknologi canggih untuk memantau dan menginvestigasi perilaku yang tidak pantas. Selain itu, Roblox telah mengimplementasikan berbagai fitur kontrol orang tua untuk membantu membatasi akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai.
Pada akhir tahun 2024, Roblox memperkenalkan beberapa perubahan untuk meningkatkan keselamatan anak-anak, termasuk membatasi anak-anak di bawah usia 13 dari mengirim pesan langsung dan berpartisipasi dalam pengalaman “hangout” yang melibatkan fitur obrolan. Namun, beberapa orang tua masih merasa bahwa langkah-langkah ini belum cukup untuk mengatasi kekhawatiran mereka.
Reaksi terhadap pernyataan Baszucki bervariasi. Beberapa orang tua setuju bahwa mereka harus lebih bertanggung jawab dalam memantau aktivitas anak-anak mereka secara online. Namun, yang lain merasa bahwa pernyataan tersebut tidak memadai dan bahwa Roblox harus bertanggung jawab lebih besar dalam menjaga keselamatan penggunanya.
Seorang ibu dari Skotlandia Utara, misalnya, mengalami kasus di mana anaknya diganggu oleh pengguna lain yang meminta foto eksplisit. Meskipun anaknya tidak memenuhi permintaan tersebut, ibu tersebut merasa marah karena kurangnya respons dari Roblox setelah melaporkan insiden tersebut.
Dalam beberapa kasus, orang tua merasa sulit untuk membatasi akses anak-anak mereka ke Roblox karena platform ini sangat populer di kalangan teman-teman mereka. Mereka khawatir bahwa memisahkan anak-anak dari platform tersebut dapat mempengaruhi hubungan sosial anak-anak mereka.
Pernyataan CEO Roblox menimbulkan debat sengit tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas keselamatan anak-anak di dunia online. Sementara Baszucki menekankan pentingnya peran orang tua, banyak yang merasa bahwa perusahaan harus melakukan lebih banyak untuk melindungi penggunanya yang masih muda. Roblox terus berupaya meningkatkan keselamatan dengan teknologi dan fitur baru, tetapi tantangan tetap ada dalam menjaga keseimbangan antara keselamatan dan kebebasan bermain.
Berputar.id Libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah menjadi momen yang tepat bagi masyarakat untuk mengunjungi…
Berputar.id Pada hari Senin, 31 Maret 2025, tragedi memilukan terjadi di Alun-alun Pemalang, Jawa Tengah,…
Berputar.id Pada H+1 Lebaran, Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, menjadi sangat ramai dengan lalu…
Berputar.id Taman Margasatwa Ragunan kembali menjadi destinasi favorit bagi warga Jakarta untuk menghabiskan liburan Lebaran…
Berputar.id Google baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengubah proses pengembangan sistem operasi Android menjadi lebih…
berputar.id Vicky Prasetyo, seorang artis terkenal di Indonesia, kembali merayakan Lebaran di kampung halamannya, Cikarang,…