
Berputar.id Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Kamis malam, 20 Maret 2025. Erupsi ini menyebabkan satu orang warga mengalami luka bakar karena abu panas saat berada di kebun.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengkonfirmasi adanya korban luka akibat letusan Gunung Lewotobi. “Dari letusan tadi malam memang ada satu korban luka, yang bersangkutan ini sedang berada di kebun,” ujar Suharyanto usai menghadiri rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sebanyak beberapa kali pada hari itu, dengan erupsi signifikan terjadi pada pukul 22.56 Wita. Letusan ini disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat, dengan amplitudo maksimum 47,6 mm dan durasi kurang lebih 11 menit 9 detik. Tinggi kolom abu mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut, dengan arah abu condong ke barat daya dan barat.
Status Gunung Lewotobi Laki-Laki telah dinaikkan ke Level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi. Saat ini, sekitar 4.000 warga masih berada di pengungsian dan diminta untuk tidak kembali ke rumah mereka.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap potensi banjir lahar di sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dua desa di Kecamatan Wulanggitang dilaporkan terkena hujan pasir dan kerikil akibat erupsi tersebut. Masyarakat yang terdampak hujan abu diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk melindungi diri dari bahaya abu vulkanik