Categories: Berita Daerah

Aksi Mogok dan Demonstrasi Pengusaha Truk Indonesia: Menuntut Revisi Kebijakan dan Pencopotan Menhub

Spread the love

Berputar.id Pada tanggal 20-21 Maret 2025, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menggelar aksi mogok operasi sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang membatasi pergerakan truk selama masa mudik Lebaran 2025. Aksi ini diikuti oleh ratusan perusahaan angkutan barang di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga : Kasus Pembunuhan Buronan Penipuan di Tangerang

Latar Belakang Aksi Mogok

Pembatasan operasional truk selama 16 hari, mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, dinilai terlalu lama oleh Aptrindo. Kebijakan ini dianggap dapat merugikan pengusaha dan pekerja di sektor logistik, karena banyak sopir dan kernet yang menganggur selama masa pembatasan tersebut. Aptrindo menuntut revisi durasi pembatasan operasional truk untuk mengurangi dampak ekonomi pada industri logistik.

Demonstrasi di Kantor Kementerian Perhubungan

Pada Jumat, 21 Maret 2025, demonstrasi digelar di depan Kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta Pusat. Para pengusaha dan sopir truk memakai baju hitam-hitam dan membawa poster-poster yang mengkritik kebijakan pemerintah. Mereka menuntut agar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak memahami kebutuhan sektor transportasi.

Ketua DPP Aptrindo, Gemilang Tarigan, menyampaikan bahwa pemerintah harus menempatkan orang yang lebih memahami sektor transportasi di Kementerian Perhubungan. Ia juga meminta Presiden Joko Widodo (dalam konteks ini mungkin merujuk pada Presiden terpilih, Prabowo Subianto) untuk mengambil tindakan terkait hal ini.

Tanggapan Pemerintah

Meskipun aksi mogok dan demonstrasi berlangsung, pemerintah tetap mempertahankan kebijakan pembatasan operasional truk. Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Elba Damhuri, menegaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Menhub Dudy Purwagandhi juga menyatakan bahwa tidak ada larangan bagi truk, hanya pembatasan operasional untuk menjaga lalu lintas yang lancar dan aman.

Namun, Aptrindo tetap menolak kebijakan ini dan berharap pemerintah dapat merevisi aturan tersebut untuk mengurangi dampak ekonomi pada industri logistik

Admin

Recent Posts

Dua RT di Pademangan Barat Terendam Banjir Dua Bulan, Diduga Imbas Proyek Pembangunan Tol

Berputar.id Dua wilayah Rukun Tetangga (RT 01 dan RT 02) di RW 11, Kelurahan Pademangan…

5 jam ago

Hujan Deras Disertai Angin Kencang Rusak Rumah dan Masjid di Desa Bantarsari, Rancabungur, Bogor

Berputar.id Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilanda hujan deras disertai angin kencang…

5 jam ago

Truk Kontainer Pecah Ban, Oleng dan Tabrak Separator Busway di Jembatan Besi Jakbar

Berputar.id Satu unit truk kontainer mengalami pecah ban di kawasan dekat putaran Jembatan Besi, wilayah…

5 jam ago

Presiden Prabowo Subianto Hadiri Halalbihalal dengan Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar Polri di Balai Kartini

Berputar.id Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menghadiri acara halalbihalal bersama para purnawirawan Tentara Nasional…

5 jam ago

Cerabyte Buktikan Material Kaca Penyimpan Data Tahan Suhu Ekstrem dalam Demo Unik di Dublin

Berputar.id Startup asal Jerman, Cerabyte, melakukan eksperimen inovatif terhadap material penyimpanan data berbasis kaca dengan…

5 jam ago

Jonathan Frizzy Jadi Tersangka Kasus Vape Obat Keras, Tidak Ditahan Karena Alasan Kemanusiaan

Berputar.id Aktor Jonathan Frizzy resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengadaan dan peredaran vape…

5 jam ago