Persebaya Surabaya Terhenti, PSIS Semarang Membuat Bajul Ijo Gagal Mengejar Persib Bandung

Spread the love

Liputan6. com, Jakarta Netflix kembali meraih kesuksesan dengan drama Korea terbarunya, When Life Gives You Tangerines, yang diperankan oleh IU dan Park Bo Gum. Drama ini menceritakan kisah haenyeo, para wanita penyelam dari Pulau Jeju, dan telah mendapatkan perhatian dari pemirsa di seluruh dunia. Berdasarkan data dari FlixPatrol, drama ini berhasil meraih peringkat keenam dalam kategori acara TV yang paling banyak ditonton secara global di Netflix sejak tayangnya pada 7 Maret 2024.

BACA JUGA: Aktor dalam When Life Gives You Tangerines Mengungkap Makna Mendalam di Balik Karakter yang Mereka Perankan Selain itu, When Life Gives You Tangerines juga menjadi yang teratas di 13 negara, termasuk Korea Selatan serta beberapa negara di Asia dan Timur Tengah. Judul aslinya dalam bahasa Korea, Boksak Sogassuda, yang mengacu pada dialek Jeju, memiliki arti “Kamu sudah berusaha keras. “

Drama ini berlatar pada tahun 1960an di Jeju dan berkisar pada kehidupan Aesoon (IU), seorang gadis yang tumbuh dalam komunitas haenyeo. Ibunya, Gwangrye (Yum Hyeran), terus melakukan penyelaman untuk mempertahankan keluarganya meskipun sedang menderita penyakit paruparu serius. Sebelum meninggal, Gwangrye memberikan nasihat agar Aesoon tidak mengikuti jalannya. Namun, di episode empat, Aesoon yang telah dewasa menghadapi tekanan dari mertuanya yang berharap agar putrinya menjadi haenyeo.

Welcome to Samdalri Shin Hye Sun Welcome to Samdalri Perbesar Poster terbaru menunjukkan reuni mantan pasangan Yong Pil dan Sam Dal yang bertemu lagi setelah delapan tahun berpisah. Ketika mereka berjumpa kembali dengan senyum yang canggung, sahabat dan mantan yang dulunya terpisahkan tampaknya telah merelakan perpisahan yang menyakitkan. Dikutip dari The Korea Herald, keberadaan haenyeo telah menjadi sumber inspirasi dalam banyak karya seni Korea selama bertahuntahun. Sebelumnya, drama JTBC Welcome to Samdalri juga menggambarkan kehidupan para penyelam wanita ini. Salah satu karakternya, Go Miha (Kim Mikyung), menyatakan, “Satu hal yang selalu kami tekankan saat melatih penyelam muda adalah: Jangan serakah. Tetaplah di dalam air hanya selama nafasmu masih ada. Laut mungkin terlihat tenang, tetapi ada bahaya yang tidak terlihat. Jika kamu merasa tidak bisa bertahan lebih lama, kembalilah ke permukaan dan ambil nafas. ”

BACA JUGA: Berbagai Alasan Pulau Jeju Jadi Latar yang Tepat untuk Drakor When Life Gives You Tangerines 3 dari 4 halaman Our Blues hingga The Last of the Sea Women Han Ji Min dalam serial Our Blues. (Foto: Netflix) Perbesar Han Ji Min dalam serial Our Blues. (Foto: Netflix) Drama tvN Our Blues (2022) juga menampilkan kehidupan haenyeo dengan latar Pulau Jeju yang indah. Selain itu, film Canola (2016) menceritakan perjuangan seorang haenyeo tua bernama Gyechun (Youn Yuhjung) yang bertemu kembali dengan cucunya setelah terpisah selama 12 tahun.

Tidak hanya dalam fiksi, dokumenter The Last of the Sea Women, yang rilis pada Oktober 2023, membahas realitas pahit tentang penurunan jumlah haenyeo. Sutradara Sue Kim yang berasal dari KoreaAmerika mengungkapkan bahwa ia terinspirasi setelah menjumpai seorang haenyeo berumur 84 tahun yang mengatakan, “Kami mungkin adalah generasi terakhir. “

BACA JUGA: Top 3: Gejala Kolesterol Tinggi yang Menyebabkan Perubahan di Kaki 4 dari 4 halaman Jumlah yang Terus Menurun Laporan dari pemerintah Jeju menunjukkan bahwa jumlah haenyeo terus menurun dengan signifikan. Pada tahun 2023, hanya ada 2. 838 penyelam aktif yang tersisa, berkurang dari 3. 226 pada tahun sebelumnya. Angka ini jauh berbeda dari tahun 1970, ketika lebih dari 14. 000 haenyeo masih aktif dalam menyelam. Meskipun mengalami penurunan, tradisi haenyeo tetap ada dalam budaya Korea.
HARUM168

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *