Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade Kritik Kinerja Ahok

Berputar.id Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, baru-baru ini melontarkan kritik tajam terhadap mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok. Kritik ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dan jajaran di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 Maret 2025.

Baca Juga : AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Narkoba dan Asusila Jerat

Kritik Terhadap Ahok

Andre Rosiade menilai Ahok sebagai “pahlawan kesiangan” yang baru mengungkap dugaan korupsi di Pertamina setelah tak lagi menjabat. Menurutnya, jika Ahok benar-benar ingin membenahi tata kelola Pertamina, seharusnya dia mengambil tindakan saat masih menjabat, bukan setelah lengser. Andre juga mempertanyakan kinerja Ahok selama menjadi Komisaris Utama, yang dinilainya hanya banyak bicara tanpa mengambil tindakan nyata.

“Ahok ngapain selain ngebacot, omon-omon, marah-marah, maki-maki bapak, apa yang dilakukannya? Ada gak dia bawa data ke aparat penegak hukum? Gak ada kan!” ungkap Andre.

Perbandingan dengan Erick Thohir

Andre membandingkan kinerja Ahok dengan Erick Thohir, Menteri BUMN, yang menangani kasus Jiwasraya dan ASABRI dengan serius. Erick Thohir, menurut Andre, memiliki data dan melaporkannya ke Kejaksaan Agung, sehingga kasus tersebut diproses hukum.

Reaksi Publik

Kritik Andre Rosiade menuai sorotan dari publik dan netizen. Beberapa pihak, seperti Yusuf Dumdum, mengungkit rekam jejak Andre yang pernah menggrebek Pekerja Seks Komersial (PSK) dan membagikannya di media sosial. Andre mengaku bahwa akun media sosialnya diserang oleh buzzer yang diduga dari pendukung Ahok.

Harta Kekayaan Andre Rosiade

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir, Andre Rosiade memiliki kekayaan sebesar Rp31,48 miliar. Asetnya termasuk tanah dan bangunan senilai Rp16,6 miliar, alat transportasi dan mesin senilai Rp5,22 miliar, serta harta bergerak lainnya senilai Rp4,25 miliar