Penemuan Situs Usia 4.000 Tahun di Denmark Mirip Dengan Stonehenge Menarik Perhatian Para Arkeolog

Spread the love

Berputar.id Penemuan situs berusia 4.000 tahun di Jutland Utara, Denmark, yang mirip dengan Stonehenge, telah menarik perhatian para arkeolog. Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh pekerja bangunan dan disebut sebagai “Woodhenge kedua” karena terdiri dari 45 tiang kayu yang didirikan dalam bentuk cincin, berdiameter sekitar 30 meter. Penemuan ini diperkirakan berasal dari antara 2.600 SM hingga 1.600 SM, atau berusia sekitar 4.625 tahun.

Baca Juga : Sidang Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven Kembali Digelar Dengan Agenda Mendengarkan Keterangan Saksi Ahli

Situs ini dipercaya dapat menghubungkan budaya di seluruh Eropa dari periode Neolitikum, menunjukkan adanya sistem kepercayaan bersama dan hubungan dekat antara Denmark dan Inggris. Struktur lingkaran ini memiliki kaitan dengan pemujaan terhadap Matahari, mirip dengan Stonehenge yang dikunjungi selama periode titik balik Matahari musim dingin dan musim panas.

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat di Inggris dan Eropa memiliki pandangan dunia yang sama tentang cara menjadi petani dan bagaimana terhubung dengan hal-hal gaib. Pengujian DNA diharapkan dapat membantu melihat apakah ada hubungan antara situs ini dan situs Neolitikum lainnya di Inggris.

Sementara itu, Stonehenge sendiri dibangun antara tahun 3.100 SM dan 1.600 SM, dengan lempengan batu besar yang disusun dalam pola lingkaran. Meskipun tujuan sebenarnya dari Stonehenge masih diperdebatkan, penemuan situs di Denmark ini menambah wawasan tentang kepercayaan dan praktik ritual yang umum di Eropa pada masa itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *