Berputar.id Pada 17 Februari 2025, para pengemudi dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) akan menggelar unjuk rasa menuntut pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Menurut Ketua SPAI Lily Pujiati, unjuk rasa akan dimulai pukul 10.00 WIB di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Baca Juga : Elon Musk Serius Dengan Rencananya untuk Mengakusisi OpenAI Perusahaan Pembuat ChatGPT
SPAI mempertanyakan fleksibilitas kemitraan yang dijadikan alasan platform untuk menghindari pembayaran THR kepada pengemudi ojek online. Lily menyatakan, bisnis platform justru mengeruk keuntungan besar dengan mengorbankan kesejahteraan pengemudi ojol
SPAI mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengeluarkan kebijakan yang jelas dan berpihak kepada pengemudi ojol, khususnya terkait kewajiban perusahaan platform untuk membayar THR kepada pengemudi ojol. Lily juga menyinggung perlunya regulasi yang mengatur persaingan usaha antar platform ojek online. Menurutnya, banyak perusahaan yang bersaing dengan menawarkan harga murah, yang berdampak pada kesejahteraan pengemudi ojol
Menurut Lily, insentif yang diberikan perusahaan platform tidak meningkatkan kesejahteraan pekerja platform. Sebaliknya, mereka memaksa pengemudi untuk bekerja terus-menerus tanpa istirahat, melebihi batas delapan jam kerja per hari. Lily mengatakan, pengemudi ojek online terpaksa bekerja 17 jam atau lebih karena algoritma yang digunakan platform untuk menghitung upah (pendapatan) per pesanan bersifat sepihak dan menguntungkan platform.
Ribuan ojol dari berbagai daerah diperkirakan akan mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung Kemnaker pada Senin, 17 Februari mendatang. Mereka juga akan mencanangkan kampanye penutupan aplikasi ojol besok