Categories: Teckhnologi

Google Telah Hapus Kebijakan Lama Penggunaan AI Dalam Pengembangan Senjata dan Alat Pengawasan

Spread the love

Berputar.id Alphabet, induk perusahaan Google, telah menghapus kebijakan lama yang melarang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan senjata dan alat pengawasan. Keputusan ini menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia, seperti Human Rights Watch, yang menilai langkah ini berbahaya karena AI dapat mempertanggungjawabkan pertanggungjawaban dalam keputusan militer yang berdampak pada kehidupan manusia.

Baca Juga : Natasha Wilona Kembali ke Dunia Televisi Setelah 4 Tahun Vakum Main Sinetron

Anna Bacciarelli, peneliti senior AI di Human Rights Watch, menyatakan bahwa keputusan ini menunjukkan pergeseran yang mempengaruhi dan bahwa pedoman sukarela tidak bisa memaksakan regulasi yang mengikat. Google membela keputusannya dengan menyatakan bahwa AI seharusnya dikembangkan untuk mendukung keamanan nasional melalui kolaborasi antara bisnis dan pemerintah demokratis. Google juga menegaskan bahwa prinsip AI yang dibuat pada tahun 2018 perlu diperbarui seiring dengan perkembangan teknologi.

Meskipun AI memiliki potensi yang luas di dunia militer, kekhawatiran terhadap penggunaannya, terutama dalam sistem senjata otonom, terus menimbulkan. Sistem yang memasukkan AI di militer telah dipakai di Ukraina dan Timur Tengah, dan beberapa negara ingin mengintegrasikan AI ke militer mereka. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana mesin diizinkan untuk membuat keputusan militer, termasuk keputusan untuk membunuh dalam skala luas.

Google sebelumnya memiliki prinsip AI yang melarang pengembangan senjata atau teknologi pengawasan yang melanggar norma internasional. Namun, tujuan tersebut tidak lagi ditampilkan di situs web Prinsip AI Google. Demis Hassabis, CEO Google DeepMind, menyatakan bahwa demokrasi harus memimpin dalam pengembangan AI, dipandu nilai-nilai inti seperti kebebasan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Alphabet mengumumkan akan berinvestasi sekitar US$75 miliar dalam belanja modal pada tahun 2025, di tengah persaingan ketat dalam industri teknologi untuk membangun infrastruktur yang mendukung AI. CEO Google, Sundar Pichai, menyebutkan bahwa AI telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja finansial Google

HARUM168

Admin

Recent Posts

Presiden Prabowo Subianto Terima Undangan Resmi Hadiri KTT G7 2025 di Kanada

Berputar.id Presiden Prabowo Subianto resmi menerima undangan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of…

21 jam ago

Taman Margasatwa Ragunan Tetap Buka di Hari Cuti Bersama Idul Adha 9 Juni 2025, Pilihan Liburan Seru Bersama Keluarga

Berputar.id Pada tanggal 9 Juni 2025 yang bertepatan dengan hari Senin, masyarakat Indonesia menikmati libur…

21 jam ago

Kondisi Terkini ‘Kampung Kembar’ di RW 3 Malaka Jaya: Warga Kembar Kini Mulai Berkurang

Berputar.id Wilayah RW 3, Kelurahan Malaka Jaya, Jakarta Timur, yang sempat heboh dan dikenal dengan…

21 jam ago

Megawati Soekarnoputri Soroti Sikap Ibu yang Tega Membuang Bayinya dalam Acara Pameran Foto Guntur Soekarnoputra

Berputar.id Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti fenomena banyak ibu yang tega membuang bayinya. Dalam…

21 jam ago

Kebisingan Aktivitas Manusia di Antartika Picu Stres Berat pada Fauna, Studi Baru Ungkap Dampak Negatif yang Diremehkan

Berputar.id Penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of the Republic of Uruguay (Udelar) dan Pompeu…

21 jam ago

Tyas Mirasih Siap Berangkat Umrah Bersama Keluarga, Siapkan Doa Khusus

Berputar.id Artis Tyas Mirasih akan segera melaksanakan ibadah umrah dalam waktu dekat. Tidak sendiri, Tyas…

21 jam ago