Berputar.id CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru ini membahas dampak dari perusahaan rintisan AI asal Tiongkok DeepSeek selama panggilan pendapatan kuartal keempat perusahaan tersebut. Ia menyatakan tidak terlalu khawatir mengenai kemunculan DeepSeek, dengan menyatakan bahwa kemampuannya, yang dikembangkan dengan investasi yang relatif rendah, memperkuat fokus Meta pada pengembangan AI. Zuckerberg menekankan bahwa meskipun ada pendekatan baru dari DeepSeek yang masih dievaluasi Meta, ia yakin bahwa investasi besar dalam infrastruktur akan memberi Meta keuntungan strategis dari waktu ke waktu.
Baca Juga : Sule Beri Nasihat ke Istri Rizky Febian Yang Kini Sedang Hamil Besar
DeepSeek telah memperoleh perhatian signifikan atas model AI berbiaya rendahnya, R1, yang dikembangkan dengan investasi hanya $5,6 juta dan telah mengungguli pesaing seperti ChatGPT dalam peringkat unduhan di App Store. Pencapaian ini telah menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas biaya pengembangan AI dan telah menyebabkan volatilitas pasar, khususnya yang memengaruhi saham teknologi AS seperti Nvidia, yang mengalami penurunan harga saham yang signifikan menyusul kenaikan DeepSeek.
Zuckerberg mengakui bahwa meskipun inovasi DeepSeek patut dicatat, Meta tetap berkomitmen pada strategi jangka panjangnya untuk menginvestasikan miliaran dolar ke infrastruktur AI. Ia menyoroti pergeseran dalam industri teknologi ke arah pemanfaatan daya komputasi yang lebih besar untuk inferensi model daripada sekadar pelatihan, yang sejalan dengan proyek Meta yang sedang berlangsung seperti Llama 4—yang diharapkan akan segera dirilis dengan kemampuan multimoda yang canggih.
Secara keseluruhan, sementara DeepSeek menimbulkan tantangan yang kompetitif, keyakinan Zuckerberg terhadap strategi dan investasi Meta menunjukkan keyakinannya pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisinya di lanskap AI yang berkembang pesat.